JICA tertarik kembangkan potensi Madu Pelawan di Bangka Tengah

Estimated read time 3 min read

Pangkalpinang (ANTARA) – Japan International Cooperation Agency (JICA) tertarik mengembangkan potensi sumber daya alam di Hutan Pelawan, Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), sehingga dapat meningkatkan perekonomian negara. . orang-orang di tempat itu.

“Sebagai expert JICA, saya ingin menjalin kerja sama dengan semua pihak, agar Indonesia dan Jepang bisa saling berbagi ilmu dan mengembangkan perekonomian bersama,” ujar Expert JICA Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Oka Hiroyuki, saat berkunjung ke Hutan Pelawan, Desa Namang, pada hari Rabu.

Ia mengatakan kunjungan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkusham) Kepulauan Babel Harun Sulianto di Hutan Pelawan Desa Namang kali ini merupakan pengalaman yang sangat berharga.

“Selama berkeliling Hutan Pelawan, saya bisa belajar banyak dan mencicipi berbagai hasil alam seperti madu yang pahit, madu yang manis, serta melihat berbagai macam sumber daya alam yang ada di hutan ini,” ujarnya.

Kepala Kanwil Kemenkum HAM Babel Harun Sulianto mengucapkan terima kasih atas upaya pelestarian Hutan Pelawan yang dilakukan Kepala Desa Namang (Kades).

“Saat ini Kanwil Babel Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia bersama Pemerintah Desa Namang sedang bekerja sama untuk mendaftarkan Madu Pelawan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai salah satu Potensi Indikasi Geografis. . (IG ) dari Babel,” ujarnya.

Dikatakannya, Desa Namang merupakan salah satu Desa Sadar Hukum di Kanwil Kemenkum HAM Babel. Kepala Desa Namang Zaiwan juga berhasil meraih penghargaan dalam Paralegal Justice Award (PJA) yang diselenggarakan Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Juni 2024 di Jakarta.

Kepala Barangay Namang Zaiwan mengatakan, masyarakatnya saat ini sedang mengeksploitasi madu Hutan Pelawan. Petani madu di hutan Pelawan Desa Namang mendapat bantuan dari Balai Besar Perdagangan dan Koperasi Bangka dan Bank Sumsel Babel untuk mengemas dan menjual produknya ke luar Pulau Bangka.

“Hutan Pelawan merupakan tempat tinggal lebah penghasil madu yang pahit atau biasa dikenal dengan Madu Pelawan. Madu Pelawan berasal dari serabut lebah yang mencabut bunga dari pohon Pelawan. Pohon Pelawan sendiri merupakan salah satu kekayaan hayati Bangka Belitung dengan segala bagiannya, mulai dari batang, akar, hingga ujung dahan berwarna merah.

Madu pelawan dipercaya berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit. Rasa pahit madu Pelawan hanya muncul saat lebah memakan sari bunga dari Pohon Pelawan. Untuk mendapatkan Madu Pelawan, Anda harus menunggu panen lebah yang membuat sarang di Pohon Pelawan. Waktu panen harus menunggu hingga musim berbunga Pohon Pelawan selesai.

“Hal unik lainnya di Hutan Pelawan adalah jamur pelawan tumbuh subur dan memiliki nilai jual yang tinggi. Jamur pelawan tumbuh pada pergantian musim, dari musim kemarau ke musim hujan,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours