BANJARMASIN – Media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan siluet orangutan raksasa di Kalimantan Timur. Dalam video tersebut, orangutan tersebut terlihat berdiri di depan rumah warga dan tingginya hampir sama dengan atap rumah.
Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur sedang memburu orangutan raksasa yang konon seukuran rumah.
Sebelumnya, video yang viral di media sosial memperlihatkan orangutan mencari makan di pepohonan. Hal itu terjadi di kawasan yang dihuni masyarakat yang diyakini berada di Kalimantan Timur.
Kepala BKSDA daerah Ari Wibawanto mengatakan, pihaknya masih melakukan pelacakan terhadap satwa tersebut.
Ia mengatakan pengguna media sosial yang mulai mengunggah video orangutan raksasa tersebut telah menghapus postingan tersebut sehingga menyulitkan perburuan hewan tersebut.
Namun kami masih mencari lokasi yang sesuai dengan tampilan video tersebut, ujarnya.
Penemuan jejak Gigantopithecus, kera yang paling dekat dengan makhluk mitologi King Kong di Indonesia, memicu rasa penasaran para ilmuwan untuk mendalami hutan Indonesia.
Baru-baru ini, ahli primata di Malaysia menemukan seekor monyet misterius yang baru saja ditemukan di Pulau Kalimantan. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kemungkinan besar monyet misterius ini merupakan hibrida dari bekantan (Nasalis larvatus) dan lutung perak (Trachypithecus cristatus).
Monyet misterius tersebut awalnya terlihat di foto media sosial saat masih muda pada tahun 2017. Kemudian pada tahun 2020, foto yang lebih baru mengungkapkan bahwa monyet tersebut adalah seekor monyet betina dewasa dan mungkin telah memiliki bayi sendiri.
“Dia sepertinya sedang menyusui bayi. “Kami semua terkejut, itu sangat nyata,” kata Nadine Ruppert, ahli primata di Universiti Sains Malaysia, dikutip dari laman Live Science, Kamis (5/5/2022).
Monyet hibrida itu terlihat di dekat Sungai Kinabatangan di pulau Kalimantan, yang merupakan bagian dari Malaysia. Peneliti menduga monyet misterius dalam foto tersebut merupakan keturunan bekantan jantan dan lutung betina yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan dua spesies berbeda tersebut.
“Dari pengamatan fotografer kami menyimpulkan bahwa bekantan jantan sedang kawin dengan lutung betina di kawasan ini. Ada kelompok campuran di mana bekantan betina bahkan merawat bayi lutung perak,” kata Ruppert.
Selain itu, di tempat ini (Sungai Kinabatangan) banyak ditemukan jenis bekantan dan lutung perak. Kedua spesies monyet ini sangat berbeda.
Sebelumnya, kera raksasa ini hidup 300.000 tahun lalu di hutan semitropis Tiongkok bagian selatan dan Asia Tenggara. Namun, sangat sedikit yang diketahui tentang bentuk fisik dan perilaku raksasa tersebut.
Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan analisis terhadap sisa-sisa fosil rahang bawah dan gigi yang tidak lengkap, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kera ini identik dengan kera Asia Tenggara.
Menurut Hervé Bocherens, seorang peneliti di Universitas Tübingen di Jerman, beberapa sisa fosil ini tentu saja tidak cukup untuk menentukan apakah hewan tersebut berkaki dua atau berkaki empat, atau berapa proporsi tubuhnya.
Meski demikian, Hervé menegaskan bahwa orangutan tersebut merupakan kerabat terdekat Gigantopithecus yang memiliki warna merah keemasan atau hitam.
+ There are no comments
Add yours