OJK dorong perkembangan Bursa Karbon melalui edukasi hingga FGD

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dewan Jasa Keuangan (OJK) mendorong perkembangan Pertukaran Karbon di Indonesia melalui berbagai program pelatihan, seminar, dan Focus Group Discussion (FGD).

“OJK terus mendorong pengembangan Pertukaran Karbon melalui program pelatihan, seminar, dan FGD atas inisiatif sendiri maupun memenuhi undangan pemangku kepentingan terkait,” kata Direktur Eksekutif Pasar Modal, Pembiayaan Derivatif, dan Pengawasan Pertukaran Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi dalam siaran persnya. Jakarta, Rabu.

Menurut Inarno, perkembangan Pertukaran Karbon saat ini cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah pengguna jasa (PJ) yang meningkat tiga kali lipat menjadi 67 pengguna jasa.

“Jumlah pengguna jasa meningkat tiga kali lipat atau 300 persen sejak awal peluncuran, pengguna jasa sebanyak 18 orang, dan hingga saat ini pengguna jasa sebanyak 67 orang,” ujarnya.

Selain itu, salah satu tujuan langsung OJK adalah memfasilitasi Perdagangan Hak Emisi (PTBAEPU) subsektor pembangkit tenaga listrik di Bursa Batubara.

Untuk itu, OJK terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM.

Kendati demikian, Inarno memahami masih perlunya penguatan kerangka regulasi perdagangan karbon di pasar utama sehingga memerlukan dukungan kementerian terkait dalam implementasinya.

“Kami berharap beberapa program pengembangan pertukaran karbon di pasar induk yang sedang digarap pemerintah dapat segera terealisasi, sehingga tujuan pemerintah dalam perdagangan karbon secara keseluruhan dapat tercapai,” jelas Inarno.

Dari sisi kinerja pertukaran karbon, OJK menyatakan sepanjang periode 26 September 2023 hingga 28 Juni 2024, terdapat 67 pengguna jasa yang telah mengantongi izin dengan total volume setara CO2 sebanyak 608.740 ton senilai Rp36,79 miliar. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours