Jakpus tingkatkan sosialisasi ke masyarakat dan ASN soal judi “online”

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintahan pusat kota Jakarta semakin berkembang

Melakukan edukasi kepada masyarakat dan Pusat Masyarakat Nasional (ASN) di daerah mengenai bahaya perjudian. Walikota Jakarta Dhany Sukma mengatakan pada hari Jumat, “Kita bisa terus berkembang, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menghentikan kebiasaan berjudi, atau berjudi online.”

Menurut Dhany, perjudian “online” hanya akan mempersulit dan merugikan masyarakat dan ASN. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat dan mitra terkait (mitra) terus meningkatkan kerja sama. Baca Juga: DKI Bekukan KJMU Jika Terlibat Judi Dhany Pastikan ASN Terlibat Judi “Akan Diketahui Identitasnya Tersimpan di Sistem Pemerintahan. Jika ASN Ketahuan Judi “Online”, Pihaknya Akan Berikan Bukti Terlebih Dahulu .

Karena ‘situsnya’ nanti akan diketahui, diketahui siapa pelakunya. Jadi kalau memang benar, kita coba cocokkan dengan catatan personel, kata Dhany.

Jika ASN menyetujuinya, maka akan diproses sesuai Peraturan Umum (PP) nomor 94 Tahun 2021 berdasarkan disiplin ASN.

Dhany berkata: “Ke depan kita akan melihat peningkatan, jika kekerasan ini transparan, moderat atau serius. Saat itulah sanksi akan dikeluarkan dan tertulis.” Baca Juga: DKI Kerahkan Kepala Desa Ingatkan Masyarakat Tak Berjudi Online Pertama, Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) RI dan Ketua Satgas Perjudian Hadi Tjahjanto menyebut provinsi tersebut merupakan provinsi dengan jumlah terbanyak. online” pemainnya adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Tengah, dan Banten.

Khusus di Jakarta, Satgas Judi menyebutkan Kecamatan Cengkareng merupakan daerah dengan jumlah pemain terbanyak yakni 14.782 orang dengan total omzet 176 Miliar.

Berikutnya grup Kalideres memiliki 9.825 pemain online dengan total aktivitas Rp 113 miliar. Berikutnya wilayah Tambora dengan jumlah penduduk 7.916 jiwa dan omzet Rp 196 miliar.

Sedangkan wilayah Penjaringan dan jumlah pemain “online” ditemukan sebanyak 7.127 orang dengan pendapatan sekitar Rp108 miliar. Saat ini pemain online di Provinsi Kemayoran berjumlah 6.080 orang dengan total pendapatan Rp 118 miliar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours