PBNU Sesalkan 5 Nahdliyin Temui Presiden Israel: Tak Paham Geopolitik dan Perasaan NU

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Ketua Pengurus Besar Nahtlatul Ulama (PBNU) Savik Ali menyayangkan pertemuan Nahtli dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Kunjungan tersebut dinilai sebagai tindakan seseorang yang tidak memahami geopolitik, prinsip-prinsip dasar PBB, dan sentimen seluruh anggota PBB.

Savich menegaskan, kunjungan kelima warga NU tersebut bukan atas nama organisasi. PBNU juga masih belum mengetahui partai mana yang mereka dukung di Israel.

“Mungkin kunjungan mereka bersifat pribadi. Kami tidak tahu apa tujuannya atau siapa yang mendanainya. “Itu tindakan yang sangat disesalkan,” ujarnya di situs online resmi AU (15/7/2024).

Meski melakukan kunjungan pribadi, Savich mengatakan mereka dikenal sebagai warga dan aktivis NU. Hal ini akan merusak citra AU di mata masyarakat. Padahal, pendekatan PBNU dan Nahdliyin selama ini sangat jelas yakni mendukung Palestina dan mengecam pendudukan militer Israel.

“Sampai saat ini Israel tidak mengakui Palestina dan terus melanjutkan pendudukan militernya yang telah memakan ribuan korban jiwa. Israel masih terus menembakkan bom dan peluru ke arah Palestina. Korbannya banyak, warga sipil,” ujarnya.

Menurut Savich, PBNU saat ini aktif berkomunikasi dengan Palestina untuk membahas situasi terkini. Memang, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bertemu dengan Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun pada Kamis, 11 Juli 2024 di Gedung PBNU Lantai 3 Jalan Gramat Raya 164 Jakarta dan menggelar dialog khusus.

Kemarin ada pertemuan antara Ketua Umum Guz Yahya dan duta besar Palestina untuk membahas apa yang bisa dilakukan AU untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan terhadap rakyat Palestina, jelasnya.

Savic mengatakan, pihaknya akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu sebelum menerapkan pembatasan terhadap warga yang berkunjung ke Israel. “Tetapi yang jelas kepergian mereka sulit diterima, karena melukai perasaan masyarakat Nahtli. Anggota AU tidak boleh pergi ke Israel. ” dia berkata.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours