Cara tunda kehamilanyang efektif

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antera) – Penundaan kehamilan terkadang diperlukan dalam berbagai situasi, terutama saat suami istri belum siap untuk memiliki anak.

Bagi sebagian pasangan, kehamilan merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu dalam hidup mereka. Namun, ada pula orang yang menunda atau mencegah kehamilan karena alasan tertentu seperti kesehatan, keluarga berencana, atau pertimbangan pribadi.

Menunda kehamilan juga dapat dianggap dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi akibat kehamilan yang tidak diinginkan atau kelahiran yang sangat dekat.

Di bawah ini beberapa pilihan yang bisa dilakukan pasangan yang ingin menunda kehamilan.

Cara menunda kehamilan

1. Hindari berhubungan badan pada masa subur

Berhubungan seks di masa subur seorang wanita dapat meningkatkan peluangnya untuk hamil. Masa subur merupakan masa terjadinya ovulasi, yaitu saat indung telur melepaskan sel telur dan sel telur siap untuk dibuahi oleh sperma, dimana peluang untuk hamil sangat besar.

Masa subur merupakan masa siklus menstruasi yang biasanya dimulai pada hari ke 12 hingga ke 14 hari pertama menstruasi. Untuk mengetahui masa subur, wanita dapat menggunakan alat seperti kalender ovulasi atau melakukan tes ovulasi.

2. Gunakan kondom

Kondom adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam area kemaluan pria untuk mencegah masuknya sperma ke dalam vagina saat berhubungan intim. Kondom bersifat sekali pakai, melindungi terhadap penularan Infeksi Menular Seksual (IMS), tidak mahal, dan tersedia secara luas.

Selain itu, ada juga kondom wanita berbahan plastik yang dimasukkan ke dalam vagina. Pada ujungnya terdapat cincin plastik yang berperan untuk mengatur posisi alat kelamin pria saat berhubungan. Kondom wanita juga melindungi terhadap infeksi menular seksual (IMS), namun kurang efektif dibandingkan kondom pria.

3. Pil KB

Pil KB ini merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan untuk mencegah atau menunda kehamilan. Pil KB merupakan obat yang mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi mencegah terjadinya ovulasi. Ada dua jenis pil KB yaitu pil KB kombinasi dan progesteron saja.

4. Alat kontrasepsi suntik

Ada dua jenis alat kontrasepsi, yaitu KB suntik yang efektif selama tiga bulan dan KB suntik yang hanya efektif satu bulan. Cara ini diyakini lebih efektif dibandingkan mengonsumsi pil KB. Namun, biayanya relatif mahal dan tidak memberikan perlindungan menyeluruh terhadap penyakit menular seksual.

5. Rahim

IUD (intrauterine device) adalah alat kontrasepsi berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah pembuahan sperma. Ada dua jenis IUD, yaitu IUD tembaga seperti Paragard yang dapat digunakan selama 10 tahun, dan IUD hormonal seperti Mirena yang perlu diganti setiap lima tahun sekali.

6. Implan KB

KB implan merupakan alat kontrasepsi seukuran korek api yang biasanya dipasang di bawah kulit lengan atas. Implan KB secara perlahan melepaskan hormon progestin dan mencegah kehamilan hingga tiga tahun.

Implan KB mahal, memiliki banyak efek samping seperti menstruasi tidak teratur, pembengkakan dan memar pada kulit tempat pemasangannya, serta tidak efektif mencegah penularan IMS.

7. Menyusui

Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan setelah melahirkan dapat menunda kehamilan karena diatur oleh dua hormon penting yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin berfungsi merangsang produksi ASI, sedangkan oksitosin menyebabkan ASI mengalir dari payudara.

Peningkatan hormon prolaktin menghambat ovulasi. Metode KB yang disebut dengan metode amenorea laktasi ini bisa dilakukan selama siklus menstruasi wanita tidak kembali.

Perlu diketahui bahwa penggunaan beberapa metode kontrasepsi memerlukan dokter atau petugas kesehatan yang menerima konseling untuk menentukan dan memilih metode kontrasepsi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours