Bupati Solok temui Kemenperin carikan solusi hilirisasi tomat

Estimated read time 3 min read

Solok (ANTARA) – Bupati Solok Epyardi Asda menemui pejabat Kementerian Perindustrian untuk menjawab soal petani yang diduga membuang tomat di Lembah Nagari (Desa) Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Selasa lalu, Epyardi di Solok menyampaikan upayanya bertemu langsung dengan Direktur Biro Perindustrian dan Politik (BSKJI) Andi Rizaldi di Batavia untuk menandatangani kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Solok dan (BSKJI). meningkatkan perekonomian dan daya saing industri kecil dan menengah.

Dalam pertemuan tersebut, Epyard langsung menyikapi situasi petani di wilayah Solok.

“Saya ingin memberi tahu Anda bahwa para petani telah lama mengeluh karena harga panen turun dan tomat yang mereka panen dibuang begitu saja.” Selain harga, karena sistem transportasi yang terlalu penuh di banyak tempat. ,” dia berkata.

Meski demikian, Bupati Epyardi mengatakan kerja sama Kementerian Perindustrian melalui BSKJI diharapkan dapat memberikan solusi kepada para petani di wilayah Solok.

“Kami sangat yakin ini akan menjadi solusi bagi masyarakat kami. Selain itu, ada delapan perusahaan yang bisa bekerja sama dengan kami,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Badan Pelayanan Industri dan Mutu (BSKJI) Andi Rizaldi mengatakan, industri pengolahan migas masih memiliki pangsa yang besar dibandingkan sektor lainnya, yakni sebesar 17,47 persen dan porsi terbesar diberikan oleh sektor makanan dan minuman sebesar 6,97 persen. .

Menurutnya, sesuai dengan potensi daerah di Sumbar, masih terdapat peluang di wilayah tersebut yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan peran industri pengolahan migas dari sektor lain, termasuk tomat.

Oleh karena itu, dapat dipercaya untuk menyediakan produk hilir yang lebih baik dan bernilai tambah.

Direktur BSKJI melanjutkan, untuk mengatasi fluktuasi harga tomat, BSKJI telah mengembangkan penelitian dan investigasi terhadap tomat. Selain itu, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Solok dan BSKJI, pihaknya akan terlibat dalam proses pelatihan para petani di Kabupaten Solok. .

Ia yakin dan yakin, usaha kecil menengah di Kabupaten Solok bisa lebih berdaya saing.

Selain itu juga banyak perusahaan yang memiliki keterampilan dan teknik yang dapat menyesuaikan program dan kegiatannya dengan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Solok.

Dikatakannya, BSKJI di bawah pengawasan Kementerian Perindustrian bertugas mengkoordinasikan, menyelenggarakan, melaksanakan, melaksanakan dan memantau mutu industri, peningkatan pemanfaatan teknologi industri, penguatan lingkungan industri, dan penyusunan rencana industri.

Untuk mencapai target peningkatan industri hingga 5,80% pada tahun 2024, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan langkah konkrit dan tertuang dalam anggaran awal tahun 2024.

Diantaranya tata cara pelaksanaan, penerapan dan pemantauan tujuan SNI, program keterampilan dan vokasi berbasis keterampilan, program pengendalian industri, modernisasi mesin dan peralatan bagi usaha kecil dan menengah (IKM), serta program pengendalian industri. penerapan Industri 4.0. .

Terkait dugaan pencurian tomat dari petani, Kepala Dinas Pertanian dan Hasil Kabupaten Solok Kenedi Hamzah mengatakan, hasil diskusi dengan kelompok petani menunjukkan permasalahan tersebut kerap terjadi saat harga tomat sedang turun. .

“Karena petani memanen tomatnya dan membawanya ke pasar sayur, tapi tidak ada yang membelinya untuk menyelamatkan lingkungan.

“Beberapa petani ada yang enggan memanen tomatnya dan membiarkannya membusuk di tanah, agar tidak menaikkan harga, paling tidak bisa menggunakan pupuk,” ujarnya.

Hal ini dibandingkan dengan mahalnya harga tomat dalam jangka panjang, karena wilayah Padang Panjang dan Tanah Datar tidak bisa menanam tomat akibat bencana, serta wilayah sentral lainnya yang kurang tanam.

Sekarang sudah selesai produksinya sehingga harganya turun. Panen di Jawa juga sudah terjadi. Sebelumnya harganya Rp 12 ribu. Sekarang harganya Rp 700 untuk petani kita dan Rp 1000 untuk pedagang,” ujarnya.

Kennedy menjelaskan perlunya penerapan sistem tanam yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya lahan secara efektif, efisien dan efektif untuk menghindari risiko kebangkrutan sistem pertanian akibat budidaya hanya satu jenis tanaman dalam satu waktu tertentu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours