Djokovic dan Alcaraz bertemu lagi di final Wimbledon

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Novak Djokovic mengalahkan Lorenzo Musetti pada Jumat (12/7) waktu setempat atau Sabtu dini hari WIB untuk mengamankan final Wimbledon kedua berturut-turut melawan juara bertahan Carlos Alcaraz dan menjauh satu kemenangan dari gelar Grand Slam ke-25.

Juara tujuh kali Wimbledon Djokovic mencapai final All England Club yang ke-10 dengan kemenangan 6-4, 7-6(7/2), 6-4 atas unggulan ke-25 asal Italia itu, hanya lima minggu setelah menjalani operasi lutut.

Jika Djokovic yang berusia 37 tahun membalas kekalahan tahun lalu dari Alcaraz, ia bisa menyamai rekor delapan gelar Wimbledon milik Roger Federer dan menjadi juara modern tertua.

“Saya sudah berkali-kali mengatakan bahwa impian masa kecil saya adalah bermain dan memenangkan Wimbledon,” kata Djokovic kepada AFP, Sabtu.

“Perlu diingat bahwa saya adalah seorang anak berusia tujuh tahun, menyaksikan bom terbang di atas kepala saya dan bermimpi berada di lapangan paling penting di dunia di Wimbledon,” kata Djokovic, yang meninggalkan Serbia untuk berlatih di Jerman ketika ia masih muda. muda Setelah melarikan diri dari pemboman NATO di Serbia pada tahun 1990an.

Djokovic dan Musetti terakhir kali bertemu di Prancis Terbuka pada bulan Juni, dengan petenis Serbia itu memenangkan pertandingan putaran ketiga yang berakhir pada 03:07.

Namun di semifinal Wimbledon, Djokovic tak menemui kendala dalam perjalanannya menuju final Grand Slam ke-37.

Ia mematahkan servisnya pada set pembuka untuk memimpin 4-2, dan meski kehilangan keunggulannya pada game kesembilan dan kehilangan dua set point, ia kembali mematahkan servisnya pada set ke-10 untuk merebut set tersebut.

Saat unggulan kedua melaju ke semifinal Grand Slamnya yang ke-49, Musetti yang berusia 22 tahun memainkan semifinal pertamanya.

Pengalaman itu sangat penting saat Djokovic bangkit dari kehilangan servisnya pada game pembuka set kedua untuk mencapai level enam dan kemudian mendominasi tiebreak.

Sebuah break pada game pembuka set ketiga mendorongnya meraih kemenangan atas Musetti, yang menyelamatkan tiga match point sebelum Djokovic menutup pertandingan untuk mencapai final Wimbledon.

“Saya sedikit sedih, namun saya harus mengatakan bahwa Novak memainkan pertandingan yang hebat,” kata Musetti.

“Dia telah menunjukkan bahwa dia berada dalam performa terbaiknya tidak hanya dalam tenis tetapi juga secara fisik.”

“Kami sudah bermain tujuh kali, tapi saya belum pernah melihat Novak bermain seperti itu hari ini.”

Sementara itu, Alcaraz mengalahkan Djokovic dalam lima set thriller di final Wimbledon 2023.

Alcaraz mencapai final Grand Slam keempatnya dengan kemenangan 6-7(1/7), 6-3, 6-4, 6-4 atas Daniil Medvedev.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours