Sistem Militer Israel Alami 3 Miliar Serangan Siber sejak 7 Oktober

Estimated read time 2 min read

TEL AVIV – Israel mencatat 3 miliar serangan siber yang menargetkan sistem komputer militer sejak 7 Oktober. Kabar tersebut dimuat di media Israel pada Jumat, 7 Desember 2024, menurut Anadolu Agency.

“Jumlah percobaan serangan siber terhadap sistem komputer IDF (militer) telah mencapai 3 miliar sejak dimulainya perang,” Desert Racheli Dembinski, wakil komandan Pusat Sistem Komputer dan Informasi Angkatan Darat Israel, mengatakan kepada surat kabar Israel Haaretz.

Dia mengatakan serangan itu menargetkan sistem komputasi awan operasional utama militer. Ini mencakup perangkat lunak yang digunakan oleh pasukan di lapangan untuk manajemen tempur, lokasi pasukan, dan berbagi informasi secara real-time.

Dembinski tidak merinci jenis serangan siber yang terjadi selama perang atau tingkat risikonya.

“Semua serangan diblokir,” kata Dembinski, sambil menambahkan, “Tidak ada satu insiden pun yang mengakibatkan sistem militer dinetralkan.”

Dia mengakui bahwa ketika serangan dimulai pada tanggal 7 Oktober, dia “yakin bahwa sistem peringatan tentara telah rusak.”

Militer Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa penyelidikannya menunjukkan tentaranya tidak siap menghadapi skenario infiltrasi skala besar yang terjadi hari itu.

Israel telah menghadapi kritik internasional atas serangannya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Israel telah membunuh lebih dari 38.300 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai sekitar 88.300 orang di Jalur Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar Gaza telah hancur. Israel telah memberlakukan blokade ketat terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours