Cegah Penyalahgunaan Data Pribadi di Dunia Maya, Begini Caranya

Estimated read time 2 min read

Camper – Kemajuan teknologi informasi dan kehadiran Internet di mana-mana telah mengintegrasikan kehidupan ke dalam dunia maya. Namun, terlepas dari kenyamanan dan aksesibilitas yang ditawarkan, kami juga memperhatikan perlindungan privasi online kami.

Fakultas Ekonomi dan Perdagangan Dr. Hal ini diumumkan oleh Sutomo Surabaya Methiana Indrasari untuk Kementerian Pendidikan yang dilaksanakan pada Jumat (07/06/2024) di Kabupaten Kampar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riya. .

Era personalisasi di Internet membuka pintu bagi algoritma canggih yang secara otomatis mengumpulkan dan menganalisis data pribadi, kata Methiana. Untuk mengatasi tantangan ini, algoritma yang menjaga privasi telah muncul sebagai pertahanan terhadap serangan digital.

“Algoritma yang dapat menimbulkan ancaman terhadap keamanan digital biasanya mencakup metode yang memungkinkan akses tidak sah, kehilangan atau pencurian data,” jelas Methiana.

Dalam diskusi online bertajuk “Memahami Algoritma Media Sosial,” Methiana mengatakan bahwa algoritma privasi dirancang untuk melindungi pengguna dari kemungkinan penyalahgunaan data pribadi. Mereka menggabungkan prinsip enkripsi, anonimitas, dan kontrol pengguna untuk menciptakan lingkungan online yang aman.

“Algoritme pelestarian privasi menggunakan enkripsi untuk melindungi data pribadi selama proses transmisi dan penyimpanan. Dengan mengubah informasi menjadi kode terenkripsi, algoritma ini menyulitkan orang yang tidak berkepentingan untuk membaca atau menggunakannya,” kata Methiana Indrasari kepada para guru dan siswa yang mengikuti diskusi online yang diselenggarakan oleh penyelenggara Watch Party (NOBER) di negaranya masing-masing. sekolah. .

Sekolah yang mengadakan sesi diskusi online di Riya Kabupaten Kampar antara lain: SMPN 3 Bonai Darussalam, SMAN 2 Tapung Hillir, SMAN 2 Tambang, SMAN 1, SMAN 2 Bangkinang Kota, SMAN 1 Kampar Timur, SMAN IT Al-Utsaimin Bangkinang, SMAN 1 Kampar, SMA IT Bangkinang dan SMA 3 Tapung Hulu

Narasumber lainnya, Mo, seorang aktivis literasi digital Indonesia. Ruf Azizi mengatakan dengan tingginya tingkat akses internet di Indonesia, pengguna perlu mewaspadai risiko keamanan digital.

“Dengan 220 juta pengguna Internet (2024), Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar di dunia digital. Moh menjelaskan potensi tersebut dapat dijadikan algoritma deterministik dan dimanfaatkan oleh pasar global. Ruf Azizi

Sementara itu, Direktur Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Wedy Hartoy mengingatkan panelis untuk selalu mewaspadai penipuan digital seperti scam, spam, phishing, dan pembajakan.

Meskipun penipuan memanfaatkan empati dan ketidakpedulian kita, spam menerima informasi yang mengganggu dalam bentuk iklan halus. Pemalsuan, penipuan, atau pencurian data yang berulang atau berulang, kata Wedy Hartoyo

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours