Kemenkeu bakal tambah alokasi bansos beras senilai Rp11 triliun

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Keuangan (Kemenkyo) akan memberikan bantuan sosial (Bansu) berupa beras, ayam, dan telur senilai Rp 11 triliun pada semester II.

“Pendistribusian beras, daging ayam, dan telur akan diperpanjang selama tiga bulan, artinya pembayarannya pada Agustus, Oktober, dan Desember. Harganya naik menjadi Rp 11 juta, kata Menteri Keuangan Sri Mulani Indrawati saat rapat Badan Anggaran (Bangar) DPR di Jakarta, Senin.

Sepanjang Semester I-2024, Kementerian Keuangan menyalurkan bantuan masyarakat sebesar Rp75,8 juta, meningkat 3% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan penerimaan bansos ini terutama berdampak pada peningkatan jumlah penerima dan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) pada tahun 2024, serta distribusi pangan untuk lansia dan masyarakat kurang mampu.

Rinciannya, belanja bansos yang disalurkan melalui Kementerian Sosial (Kemensos) tercatat sebesar Rp37,5 juta untuk Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan kartu ransum reguler untuk 18,7 juta KPM.

Belanja melalui Kementerian Kesehatan (Kimnex) mencapai Rp 23,2 juta yang diperuntukkan bagi 96,8 juta peserta dalam bentuk Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JKN).

Bantuan sosial melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) disalurkan sebesar 13,2 juta untuk PIP bagi 8,9 juta pelajar dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk kuliah bagi 769,4 ribu pelajar.

Bansos melalui Kementerian Agama (Kaminag) disalurkan sebesar Rp1,7 juta untuk PIP bagi 1,5 juta mahasiswa dan KIP Kuliah untuk 99,86 ribu mahasiswa.

Terakhir, bantuan sosial disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 200 miliar.

Biaya bantuan sosial dimasukkan dalam anggaran jaminan sosial (perlinsos) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pendapatan jaminan sosial pada semester I 2024 mencapai Rp176,7 triliun atau 35,6 persen dari ambang batas APBN 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours