Konsumsi makanan ultra berlebihan picu masalah kesehatan pada anak

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K) mengatakan konsumsi makanan ultraolahan yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada anak.

Menurutnya, makanan ultra-olahan yang umumnya tinggi gula, garam, dan lemak dapat membuat anak ketagihan karena rasanya lebih enak dibandingkan makanan ultra-olahan, sehingga anak-anak bisa saja mengonsumsinya lebih dari yang dibutuhkan.

“Ini sebenarnya berbahaya karena ada risiko anak makan berlebihan yang bisa berujung pada obesitas dan sindrom metabolik. Tapi anak tetap menderita tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dislipidemia, dan lain-lain. Sebaiknya dikonsumsi sesuai indikasi saja, kata Piprim saat ditemui di Jakarta, Rabu.​​​​​​​​

Anak-anak yang terus mengonsumsi makanan ultra-olahan dapat mengalami obesitas dan berisiko mengalami masalah kesehatan kronis yang dapat bertahan hingga dewasa, tambahnya.

“Sekitar 80-90% anak penderita diabetes mengalami obesitas tipe 2. Selain itu, penyakit lain seperti tekanan darah tinggi mulai meningkat, diabetes juga terjadi, dan anak dengan perlemakan hati juga berkembang akibat kelebihan gizi.” “Dia berkata.

Ia menambahkan, “Itu karena makanannya sangat lezat. Berbahaya karena anak-anak bisa ketagihan.”

Piprim mengatakan, anak-anak boleh mengonsumsi Ultrafoods asalkan mengikuti indikasi medis dan petunjuk dokter.

Makanan olahan yang boleh dikonsumsi anak antara lain makanan olahan dengan tambahan nutrisi dan susu bubuk untuk anak gizi buruk.

Profesor Piprim mengatakan, “Prinsipnya, anak harus mendapat asupan kalori yang cukup untuk menunjang tumbuh kembangnya. Bagi anak yang mengalami gizi buruk atau gizi buruk, asupan kalorinya harus ditingkatkan,” ujarnya.

“Anak dengan kondisi khusus, misalnya alergi, memerlukan makanan ultraolahan berupa susu khusus, sesuai dengan keputusan dokter,” ujarnya.

Baca selengkapnya: Makanan ultra-olahan meningkatkan risiko gangguan pencernaan autoimun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours