Putin Janji Perkuat Triad Nuklir Rusia untuk Seimbangkan Kekuatan Dunia

Estimated read time 2 min read

MOSKOW – Presiden Vladimir Putin berjanji memperkuat triad nuklir Rusia, yang menurutnya diperlukan untuk menjaga keseimbangan kekuatan di dunia.

Hal itu disampaikan Putin saat bertemu Jumat lalu dengan lulusan perguruan tinggi militer Rusia di Kremlin. Dalam sambutannya, Presiden mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya, yang dipuji oleh Menteri Pertahanan Andrei Belousov karena ingin “mengabdi pada tanah air dengan kejujuran dan integritas”.

Putin telah menepati janjinya untuk memperkuat persenjataan nuklir Rusia. “Kami bermaksud melanjutkan pengembangan triad nuklir untuk menjamin pertahanan rencana tersebut dan menjaga keseimbangan kekuatan di dunia,” kata Ria Novosti, Minggu (23/6/2024).

Triad nuklir mengacu pada tiga kekuatan militer yang mencakup rudal balistik antarbenua, rudal balistik yang diluncurkan kapal selam, dan pesawat pembom yang mampu membawa bom dan rudal nuklir.

Rusia adalah salah satu dari empat negara yang diakui sebagai triad nuklir, bersama dengan Amerika Serikat, Tiongkok, dan India. Israel diyakini secara luas memiliki senjata nuklir, meskipun sifat rahasia program nuklirnya sulit dikonfirmasi oleh para ahli.

Pada bulan Mei, Amerika Serikat mengumumkan perluasan triad nuklirnya dan Angkatan Udara merilis foto-foto pembom siluman B-21 yang sedang melakukan uji terbang.

Awal bulan ini, Putin mengeluarkan peringatan terhadap penggunaan senjata nuklir, dan mengatakan bahwa Barat “tidak boleh menganggap enteng” ancaman terhadap senjata tersebut.

Ia percaya bahwa senjata tersebut hanya bersifat defensif, ia mengatakan bahwa Moskow akan terpaksa menggunakan segala cara yang dimilikinya untuk mengancam tindakan negara lain yang berada di bawah kekuasaan Rusia dan stabilitas nasional.

Pada bulan Mei, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengeluarkan peringatan serupa. Setelah Belgia mengumumkan pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina, Lavrov mengatakan kepada RIA Novosti bahwa ini adalah “langkah simbolis” NATO di bidang nuklir.

Namun, dalam pidatonya pada Jumat, Putin juga mengatakan bahwa Rusia siap berpartisipasi dalam negosiasi pembentukan sistem keamanan Eurasia dengan berbagai organisasi, termasuk NATO.

Komentar Putin menyusul komentar yang diposting online oleh Dmitry Medvedev, wakil presiden Dewan Keamanan Rusia, melalui aplikasi media sosial Telegram pada Kamis pagi.

Postingan Medvedev mengkritik berlanjutnya keterlibatan AS di Ukraina dan mengabaikan harapan kerja sama antara Moskow dan Washington mengenai Perjanjian Pengurangan Perdagangan baru yang membatasi proliferasi nuklir.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours