Mendag: Industri baja nasional beri andil bagi pertumbuhan ekonomi RI

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan industri baja dalam negeri berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kami bersyukur atas peran industri baja dalam berkontribusi terhadap stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2024 sebesar 5,11 persen,” kata Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu.

Sedangkan neraca perdagangan Indonesia periode Januari-Mei 2024 tercatat surplus sebesar 13,06 miliar dolar AS.

Neraca perdagangan besi dan baja periode Januari-April 2024 tercatat surplus sebesar $4,93 miliar. Pada saat yang sama, neraca perdagangan besi dan baja akan menunjukkan surplus sebesar $15,32 miliar pada tahun 2023.

Nilai ekspor baja Indonesia pada tahun 2023 mencapai US$26,7 miliar, meningkat 261,49% dibandingkan tahun 2019.

“Pertumbuhan industri dan ekspor baja berkembang sangat pesat selama lima tahun terakhir, sehingga peran industri ini sangat penting,” kata Zulkifli Hasan.

Indonesia saat ini menduduki peringkat keempat eksportir besi dan baja terbesar di dunia.

“Dulu peringkat 17 dan sekarang peringkat 4, jadi luar biasa pertumbuhannya,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Zulkifli Hasan, industri baja harus dilindungi, diawasi, dan didukung.

Dalam melindungi dan mendukung industri baja dalam negeri, Kementerian Perdagangan melakukan dua hal, yaitu pertama, melindungi industri baja dalam negeri.

Kedua, Kementerian Perdagangan melakukan diplomasi komersial sebagai sarana memfasilitasi ekspor industri baja dalam negeri ke negara lain.

“Kami melakukan diplomasi sebagai jalur tol untuk memudahkan usaha kami di sini untuk mengekspor ke negara terkait melalui perjanjian perdagangan, ada perjanjian perdagangan bebas, ada perjanjian kemitraan komprehensif yang komprehensif,” kata Zulkifli Hasan.

Sekadar informasi, Pemerintah akan terus mendorong perluasan akses pasar produk Indonesia di Australia dan Kanada, termasuk dengan menyiapkan perjanjian dagang.

Indonesia telah menandatangani perjanjian perdagangan CEPA antara Indonesia dan Australia, sedangkan perjanjian perdagangan CEPA antara Indonesia dan Kanada saat ini masih dalam tahap negosiasi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours