MAMI cermati ada peluang valuasi menarik pasar obligasi di semester II

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Portfolio Manager, Fixed Income PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) Laras Fabriani di pasar obligasi Indonesia antara imbal hasil obligasi pemerintah (Yields) dan US Treasuries (UST) Nilai yang menarik melihat peluang. Level tertinggi di tahun sebelumnya.

Lars Fabrani di Jakarta, Kamis, mengatakan situasi ini menciptakan prospek investasi yang menarik pada periode terakhir sebelum penurunan suku bunga.

Pada akhir Juni 2024, imbal hasil UST 10 tahun tercatat sebesar 4,4 persen, dan imbal hasil obligasi pemerintah (SUN) 10 tahun kembali berada di angka ‘7 persen.

“Dibandingkan negara-negara di kawasan Asia, selisih imbal hasil obligasi Indonesia sangat tinggi, bahkan melebihi India. Selain itu, credit default swap 5 tahun (CDS) di Indonesia merupakan sentimen risiko bagi investor yang sudah berinvestasi. sepertinya stabil,” kata Lars.

Selain itu, dia melihat pasar obligasi masih memiliki potensi, apalagi jika inflasi Amerika Serikat (AS) terus menurun sehingga Fund Fund Rate (FFR) tahun ini turun, rupee dengan stabilnya nilai tukar.

“Kami melihat skenario ini bukan tidak mungkin terjadi. Selain itu, kejelasan prospek fiskal, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan kabinet ekonomi pemerintah yang baru dapat menjadi katalis tambahan bagi pasar obligasi Lars di masa depan.

Di tengah kondisi pasar yang masih fluktuatif dan sensitif terhadap perubahan sentimen global maupun domestik, Lars mengatakan investor perlu menjaga tingkat risiko portofolio.

“Menerapkan diversifikasi portofolio investasi dapat menjadi strategi bagi investor untuk menjaga tingkat risiko investasi,” kata Lars.

Ia mengatakan, reksa dana obligasi dapat menjadi pertimbangan investor untuk memanfaatkan karakteristik defensif kelas aset obligasi, dimana kondisi imbal hasil obligasi yang tinggi dapat menjadi peluang bagi investor untuk “mengunci imbal hasil” pada tingkat yang menarik. Potensi keuntungan modal ketika suku bunga naik.

“Kami aktif mengelola portofolio dan fokus pada manajemen durasi dan pemilihan sekuritas yang diharapkan dapat mendukung kinerja portofolio pada tahun ini. Selain itu, kami terus memantau likuiditas dan volatilitasnya,” kata Lars untuk memastikan pengelolaan investasi memberikan hasil yang optimal dengan risiko yang terkendali. .”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours