Polisi tunggu jawaban Kejaksaan terkait kasus penganiayaan di STIP

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Utara menunggu tanggapan Kejaksaan terkait dengan berkas perkara penganiayaan di Sekolah Tinggi Ilmu Kelautan (STIP) Marunda yang menyebabkan seorang mahasiswa Putu Satria meninggal dunia Sananta Rustika, pada Jumat. (3/5).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady mengatakan, “Berkasnya sudah kami kirimkan ke Kejaksaan dan menunggu P21 atau berkas persidangan diumumkan lengkap dari Kejaksaan. Saputra Siagian di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, Polres Metro Jakarta Utara dan Kejaksaan bekerja sama membangun kembali kawasan sekolah dinas di bawah Kementerian Perhubungan.

“Sebelumnya kita sudah melakukan rekonstruksi ketika menyelesaikan kasus, dan kemarin dengan pihak Kejaksaan kita ulangi kasus tersebut,” ujarnya.

Polres Metro Jakarta Utara telah menetapkan tiga pemuda STIP Marunda berinisial AK, WJP dan FA sebagai tersangka kekerasan yang menewaskan mahasiswa tahun pertama Putu Satria Ananta pada Jumat (3 Mei).

Tiga pelaku diancam sesuai Pasal 338 Lampiran Pasal 351 ayat (3) Junto Pasal 55, 56 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun.

Setelah mengidentifikasi ketiga tersangka, aparat langsung menangkap ketiga orang tersebut.

Sebelumnya, Kompol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, salah satu taruna Sekolah Ilmu Kelautan (STIP) Marunda, Jakarta Utara, Putu Satria Sananta Rustika, meninggal dunia akibat kekurangan oksigen di jalan dalam keadaan kritis setelah mengalami luka pidana. Benih TRS pertama pada Jumat (3 Mei).

“Setelah lima kali pukulan pada ulu hati, orang yang tidak sadarkan diri terjatuh dan orang dewasa mencoba mencabut lidahnya, namun tindakan ini menghambat aliran oksigen ke organ vital, orang tersebut meninggal,” ujarnya.

Ia mengatakan, hasil otopsi pada tubuh korban menunjukkan adanya luka pada bagian ulu hati hingga menyebabkan jaringan paru pecah.

Selain itu, terdapat luka di bagian mulut korban. Tersangka berniat menyelamatkan korban namun malah bergegas membunuh korban, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours