Beasiswa Wilmar Beri Akses Mahasiswa Tidak Mampu Jadi Profesional Berkualitas

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Beasiswa Wilmar Indonesia berhasil mencetak tenaga profesional yang saat ini bekerja di perusahaan. Dengan memiliki akses terhadap pendidikan, mereka memiliki gaya hidup dan kehidupan yang lebih baik.

Gelik Jadmiko, supervisor perlindungan kesehatan lingkungan di PT Wilmar Nabati, Indonesia, adalah salah satu penerima beasiswa Gresik. Latar belakang keluarga yang miskin mendorong penduduk asli Magelong ini untuk mencari beasiswa.

Baca Juga: Daftar 4 Beasiswa Pascasarjana ITB, LPDP hingga JFLS

Saat itu, dua perusahaan kelapa sawit mengumumkan beasiswa di sekolahnya. Gelik sebenarnya masih asing dengan Wilmar dan memutuskan untuk mengajukan beasiswa ke institusi lain, namun kuotanya sudah penuh. Kemudian ia mencoba melamar ke Wilmar dan harus bersaing dengan 300-400 pelamar lainnya.

Gelik kemudian lulus ujian. “Saat itu saya sebenarnya diterima di PTN (perguruan tinggi negeri) melalui PDT, tapi saya lebih memilih Wilmar karena koneksi layanannya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga: Luar Biasa! Siswa SMA Labschool Unsyiah Aceh Raih Beasiswa Presidential University STEM

Penerima beasiswa lainnya, Surya Poornavan Kanda, chief process engineer PT Multimass Napati Asahan, Serang, menerima beasiswa dari anak karyawan Wilmar Group. Pria asal Palembang ini pertama kali diterima di aula pribadi yang bergerak di bidang pertambangan batu bara.

Namun, karena masa depannya di industri kelapa sawit dinilai sangat menjanjikan, ia memilih beasiswa Wilmar. “Beasiswa ini memberi saya pengalaman yang tak terlupakan. Kemudian Surya berkata, “Waktu itu saya pertama kali ke Jawa dan naik pesawat terbang.

Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa Utama 2024 Diperpanjang Hingga 18 Juli, Ini Dokumen yang Harus Diisi

Mereka berdua mendapat beasiswa kuliah di Institut Pertanian (INSTIPER) Yogyakarta pada tahun 2013. Proyek ini merupakan kolaborasi antara Wilmar dan INSTIPER. Selain biaya kuliah, lembaga ini menyediakan biaya hidup, bimbingan, supervisi, materi perkuliahan dan pelatihan dari staf lembaga.

Mereka ditawari kesempatan magang dan pelatihan kerja (OJT/on-the-job training) di pabrik Wilmar di seluruh Indonesia. Mereka mulai bekerja di Wilmar pada tahun 2017 dan kini telah menyelesaikan masa kerja delapan tahun mereka. “Materi perkuliahan, magang dan OJT sangat relevan dengan apa yang kita temui di dunia industri sehingga kita familiar,” kata Surya.

Baik Kellick maupun Surya sepakat bahwa akses terhadap pendidikan tinggi telah membantu mereka mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan kualitas hidup. Banyak pengalaman yang mereka peroleh selama bekerja di Wilmar dan berkesempatan memberikan kontribusi positif.

“Alhamdulillah, keinginan saya mendapatkan rumah terkabul. “Saya juga bisa membeli mobil dan menyekolahkan adik-adik saya,” kata Gelik.

Beasiswa Wilmar Indonesia telah membantu anak-anak masyarakat dan staf untuk mengakses pendidikan tinggi dan meningkatkan kualitas hidup mereka selama dekade terakhir.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours