Rudal Balistik Taktis Baru Korea Utara Mampu Angkut 4,5 Ton Hulu Ledak Nuklir

Estimated read time 3 min read

PYONGYANG – Korea Utara pada Senin (1/7/2024) menyatakan telah berhasil melakukan uji coba rudal balistik strategis baru yang mampu membawa hulu ledak super besar seberat 4,5 ton. Namun demikian, dilansir kantor berita resmi KCNA pada Selasa (2/7/2024).

Sehari sebelumnya, Korea Selatan melaporkan peluncuran dua rudal balistik oleh Korea Utara, dan mengatakan rudal kedua tidak berfungsi segera setelah diluncurkan dan meledak di udara. Ledakan tersebut dikatakan terjadi di dekat Seoul, ibu kota Korea Selatan.

KCNA tidak menyebutkan rudal kedua.

Dikatakan rudal balistik strategis baru, yang dikenal sebagai Hwasongfo-11 Da-4.5, diuji dengan simulasi hulu ledak untuk menguji stabilitas dan akurasi penerbangannya.

Pernyataan itu tidak merinci sifat hulu ledak yang disimulasikan.

“Pemerintahan Rudal Korea Utara akan melakukan peluncuran rudal serupa lagi pada bulan Juli,” kata KCNA dalam pengungkapan yang jarang terjadi mengenai rencana peluncuran rudal di masa depan.

Hwasongpho-11 atau Hwasong-11 adalah serangkaian rudal balistik jarak pendek (SRBM) yang dikenal oleh Korea Utara sebagai KN-23 dan KN-24.

Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Senin bahwa KN-23, yang pertama dari dua rudal yang ditembakkan oleh Korea Utara, tampaknya merupakan rudal dengan jangkauan sekitar 600 km.

KN-23, sebuah rudal yang dipasok Korea Utara ke Rusia dan digunakan dalam perang melawan Ukraina, telah dirilis sejak Desember, menurut para pejabat Ukraina yang mengawasi penghancuran rudal-rudal buatan Rusia tersebut.

Korea Utara dan Rusia menyangkal adanya kesepakatan senjata, namun hubungan mereka telah berkembang pesat sejak para pemimpin mereka bertemu di Rusia pada bulan September.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu lagi di Pyongyang pada bulan Juni dan menandatangani perjanjian kerja sama strategis yang komprehensif, termasuk pakta pertahanan bersama.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan Korea Utara mungkin baru-baru ini menembakkan rudal balistik jarak pendek untuk memamerkan produknya kepada calon pembeli.

“Rudal kedua yang ditembakkan pada hari Senin terbang sekitar 120 km,” kata militer Korea Selatan. Militer Korea Selatan mengatakan rudal itu kemungkinan akan mendarat di tanah Korea Utara, dengan mengatakan landasan peluncuran dan landasan peluncurannya terletak di lepas pantai barat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara berlomba mengembangkan serangkaian rudal balistik Hwasong, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM). Hwasong adalah bahasa Korea untuk Mars.

Pada hari Selasa, KCNA melaporkan kesimpulan dari pertemuan kebijakan empat hari yang dipimpin oleh Kim, pemimpin Komite Sentral Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara.

Laporan tersebut mengatakan Kim menguraikan perkembangan di bidang industri dan pertanian pada paruh pertama tahun ini dan menguraikan tujuan serta strategi untuk paruh kedua.

Berbeda dengan liputan biasanya mengenai pernyataan yang menghasut tentang produksi senjata dan konflik dengan Amerika Serikat, KCNA tidak menyebutkan pertahanan atau kebijakan luar negeri, hanya mengatakan bahwa Kim memimpin angkatan bersenjata.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours