Eksplorasi Migas di Indonesia Timur, Pemerintah Gandeng 2 Perusahaan China

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral baru-baru ini mengumumkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang melakukan kunjungan kerja ke China dan gas, SKK Migas, Pertamina Hulu Energi akan melakukan pengambilan cadangan migas dari China pada tahun ini. Indonesia Kami bekerja sama untuk mendorong teknologi dan berbagai inisiatif untuk meningkatkan volume dan produksi.

“Dari lima wilayah prioritas eksplorasi di Indonesia bagian timur, ada dua wilayah yaitu wilayah Buton dan wilayah Timor yang diikuti oleh perusahaan migas Tiongkok Sinopec dan PetroChina yang akan ditetapkan sebagai wilayah eksplorasi bersama pada Juni 2020. Setelah selesainya eksplorasi bersama, akan dilakukan “pelelangan langsung wilayah kerja (WK) migas, penetapan WK pemenang lelang, dan eksplorasi migas,” kata Dirjen Hulu Minyak. & Pengembangan Bisnis Gas Ariana Soemant. Jumat (26/7/2024) di Batang, Jawa Tengah.

Selain itu, perusahaan Tiongkok juga mengikuti lelang lima blok migas yang penawarannya telah dimulai pada ajang Indonesia Petroleum Association (IPA) 2024 pada Mei lalu. “Eksplorasi dan lelang bersama blok migas ini merupakan bagian dari strategi kami untuk menemukan cadangan migas yang akan diumumkan kemudian pada waktu yang tepat,” tambah Ariana.

Sementara dalam hal peningkatan produksi, salah satu perusahaan asal Tiongkok, Sinopec, menggandeng Pertamina dalam penerapan teknologi dan peningkatan produksi di lima lapangan migas milik Pertamina. Mekanisme tersebut dapat dilakukan melalui model joint operating model (JMO) baru atau modifikasi antara Pertamina dan Sinopec, yang berdasarkan evaluasi lebih cepat, fleksibel dan tetap merupakan skema yang menarik.

Saat ini kami sedang dalam tahap otorisasi publikasi data migas, dan selanjutnya akan dilakukan penandatanganan Confidentiality Agreement (CA) antara Pertamina dan Sinopec. Tim teknis Sinopec kemudian diberangkatkan untuk mengeksplorasi lima lapangan Pertamina untuk menentukan pemilihan lapangan dan teknologi yang akan diterapkan pada masing-masing lapangan.

“Hal ini sesuai dengan arahan Menteri ESDM agar Ditjen Migas, SKK Migas, dan Pertamina saling bersinergi membina kerja sama dengannya,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours