Sri Mulyani Beri Kode I’m Gone, Ini 7 Sosok Potensial Calon Penggantinya

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Menteri Keuangan atau Menteri Keuangan Sri Mulyani Indravati kembali memberikan kode ‘perpisahan’ dan tidak lagi menjadi bendahara negara di pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto. Dalam acara peringatan Hari Pajak Nasional, Minggu (14/7/2024), Shri Mulyani menyebut dirinya I Gone.

Siapakah Menteri Keuangan pengganti Shri Mulyani selanjutnya? Ada beberapa nama yang diincar langsung oleh Prabowo dan beberapa sumber menyebutkan Sri Mulyani tidak ada dalam daftar.

Nama-nama tersebut antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadiqin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karthika Wirjotmodjo, Ketua Dewan Komisioner Komisi Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Sirekar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero). ) )Tbk (BNI) Royke Tumilaar.

Selain keempat nama tersebut, beredar kabar pula bahwa menantu Prabowo, Thomas DiGiwantono, juga tengah dipertimbangkan sebagai calon menteri keuangan. Tommy yang akrab disapa Thomas mempercayakan Prabowo mengelola keuangan Partai Gerindra dan kampanye pamannya.

Thomas diperkenalkan langsung oleh Sri Mulyani di penghujung konferensi pers usai menerima kunjungan Satgas Koordinasi Prabowo Subianto-Kibran Rakabuming Raka Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Jumat (31/5/2024) lalu. . )

Ekonom dan mantan menteri Sattip Basri serta Gubernur Bank Indonesia Perry Wargeo adalah nama lain yang diperkirakan akan menjadi menteri keuangan.

7 calon menteri keuangan di kabinet Prabowo Subianto. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Budi Gunadi Sadikin, menjabat sejak Desember 2020 dan disebut-sebut berhasil membendung penyebaran Covid-19 di Indonesia dengan memanfaatkan jaringan internasional dan sumber daya dalam negeri untuk mendapatkan tes dan vaksin. Sebelumnya, Budi menjabat Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kepala Menteri Perbankan.

Lulusan fisika nuklir Institut Teknologi Bandung ini bekerja di sektor swasta di IBM Asia-Pasifik. Sebelum memulai karir di PT Bank Bali beliau bekerja sebagai karyawan IT. Budi juga pernah menjabat sebagai pimpinan PT Indonesia Asahan Aluminium sebelum meninggalkan sektor swasta dan pindah ke pemerintah.

2. Karthika Wirjotmodjo, pria yang biasa disapa Diko, menggantikan Budi Gunadi Sadiq sebagai Direktur Utama Menteri Bank. Sebelumnya, Diko Lempaka menjabat CEO Asuransi Simbanan dan sebelumnya mengepalai PT Indonesia Infrastructure Finance Corporation.

Pada tahun 2019, Digo diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN. Diko yang terkenal ini meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia dan gelar Master (MBA) dari Erasmus University Rotterdam pada tahun 2001.

3. Mahendra Sirekar Mahendra adalah seorang ekonom yang tidak asing lagi di Kementerian Keuangan. Di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya pada 2011-2013, Mahendra menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan.

Mahendra juga merupakan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Mulai tahun 2022, beliau mengepalai Komisi Jasa Keuangan (OJK) yang membawahi regulasi di sektor perbankan dan pasar modal.

4. Royke Tumilaar Royke, Kepala Menteri Perbankan pada tahun 2019 hingga 2020, menjabat berbagai posisi di bidang Wholesale Banking, Corporate, Asset Management dll. Dagang pertama kali bergabung dengan bank tersebut pada tahun 1998 setelah krisis keuangan Asia, setelah memulai karir perbankannya sebagai analis kredit di Bank Negara.

Setelah keluar dari kementerian, Raik menjadi direktur utama PT Bank Negara Indonesia (BNI). Raik meraih gelar BA di bidang Ekonomi dari Universitas Trishakti dan Magister Business Finance dari University of Technology Sydney.

5. Chattip Basri yang pernah menjabat Menteri Keuangan pada masa Presiden SBI pada tahun 2013-2014 sebelum menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun 2012-2013.

Satib dikenal sebagai akademisi, dosen, dan ekonom terkemuka dan berpengalaman. Saat ini beliau menjabat sebagai Ketua Direktur PT Bank Mantri Tbk. Tak hanya itu, ia diangkat menjadi Ketua Badan Pengelola Dana Pandemi pada tahun 2022.

6. Perry Warjioberi menjadi Gubernur BI setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajukan calon anggota DPR atau DPR tersendiri pada Maret 2023.

Perry kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Katja Mada pada tahun 1982. Perry melanjutkan pendidikannya di Iowa State University hingga menerima gelar master pada tahun 1989 dan Ph.D.

Perry telah bekerja di BI sejak tahun 1984, khususnya di bidang penelitian ekonomi dan kebijakan moneter, isu internasional, perubahan kelembagaan dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan penelitian bank sentral, pengelolaan valuta asing dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur. Sebelum menjadi Gubernur Bank Indonesia, Perry menjabat Deputi Gubernur BI pada 2013-2018.

7. Thomas DiGivantono Thomas berasal dari keluarga terpelajar dan kaya. Ia bersekolah di SMP Kanisius, Menteng, Jakarta. Saat belajar di luar negeri. Beliau belajar sejarah di Haverford College, Pennsylvania, AS, dan memperoleh gelar master dalam bidang hubungan internasional dan ekonomi internasional dari Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, AS.

Karirnya dimulai sebagai jurnalis trainee di Majalah Tempo pada tahun 1993 dan Minguan Business Indonesia pada tahun 1994. Selain itu, Tommy juga pernah bekerja sebagai analis keuangan di Wheatlock NatWest Securities di Hong Kong.

Pada tahun 2006, pamannya Hashim memintanya untuk membantunya di Grup Arsari dan karirnya semakin maju dan ia menjadi Wakil CEO Grup Arsari.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours