HAN di Jakbar jadi momen hindarkan anak dari penyakit tidak menular

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 tahun 2024 di tingkat kota Jakarta Barat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran pencegahan penyakit tidak menular (PTM) pada anak.

PTM merupakan penyakit yang tidak menular dari orang ke orang dan berkembang secara perlahan dalam jangka waktu yang lama (kronis). Secara nasional, PTM menyebabkan 7,04 kematian pada tahun 2017 hingga 2022.

“Kami mengajak semua pihak khususnya anak-anak untuk menjaga kesehatan fisik dan mental dalam menghadapi dampak penyakit tidak menular (PTM),” kata Ketua Tim Penguat Kesejahteraan Keluarga (TPPK) Jakarta Barat, Lisniawati Kuswanto di atas. Peringatan HAN di kantor Wali Kota setempat, Kamis, sejalan dengan tema peringatan HAN tahun ini “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dan khusus di tingkat Jakarta Barat mengusung tema Kesehatanku,ku.

Lebih lanjut Lisnavati mengungkapkan HAN merupakan insentif penting untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi kita dalam menjamin terpenuhinya hak hidup, tumbuh kembang anak.

Tentu juga wajar untuk memberikan perlindungan yang sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta memperoleh perlindungan terhadap kekerasan yang bersifat diskriminatif terhadap anak, ujarnya. Untuk itu, peringatan HAN dikemas dengan beberapa hal. kegiatan seperti Lomba Masak Vegetarian Tingkat SMKN, Seminar Kesehatan Reproduksi dan Gizi Remaja yang dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2024, Lomba Cerdas Cermat SMP/MT dan SMA/MA, Lomba Monolog untuk SMA/MA, Lomba Sains, Lomba Paper untuk SMP/MTs -Lomba SMA/MA dan Poster Digital SMP/MTs-SMA/MA.

Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto berharap momen HAN menjadi tolak ukur anak-anak agar memiliki jiwa dan raga yang kuat seperti generasi penerus.

“Saya berharap dengan peringatan HAN ini, anak-anak khususnya di Jakarta Barat dapat memiliki masa depan yang baik dan cerah.” “Badan yang sehat dan jiwa yang kuat akan menjadi modal dasar bagi anak-anak masa depan untuk menjadi generasi penerus dan melanjutkan perkembangannya. dia berkata.

UUS mengajak seluruh mahasiswa untuk rajin belajar sebagai persiapan menghadapi masa depan.

Insya Allah anak-anak kita akan menjadi generasi penerus yang menyaksikan Masa Keemasan Indonesia di tahun 2045. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh anak-anak untuk belajar dengan tekun, aktif dan semangat untuk menjadi generasi penerus masa depan yang baik dan cemerlang”, pungkas Uus. .

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaksanakan kampanye “Jakarta Berjaga” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat usia kerja untuk mencegah penyakit tidak menular yang semakin meningkat akibat pola hidup tidak sehat.

Kebiasaan atau pola hidup sehat tentunya harus diikuti dan diawasi agar mencapai hasil yang diharapkan, kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi (Dinks) DKI Jakarta Ani Ruspitawat di Jakarta, Minggu (28/4).

Untuk mendukung kampanye ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melibatkan 25 agen perubahan yang berasal dari pejabat birokrasi Pemprov DKI, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, influencer, artis, dan atlet berkebutuhan khusus.

Annie berharap melalui agen perubahan dapat mendorong setiap individu untuk berkomitmen melakukan aktivitas fisik minimal 7.500 langkah per hari, beralih ke gaya hidup sehat dalam kehidupan profesional, dan melakukan aktivitas fisik di lingkungan kerja.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours