Metode kurangi makan dapat berdampak buruk pada metabolisme tubuh

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Mengurangi porsi makan seringkali dianggap sebagai cara untuk menurunkan berat badan, namun sebaliknya justru memperlambat metabolisme sehingga sulit menurunkan berat badan. Menulis di Hindustan Times pada Senin (29/7), Dr. Rituja Ugalmugle, seorang ilmuwan di Rumah Sakit Wockhardt di pusat Mumbai, menjelaskan bahwa jika Anda mengurangi asupan kalori secara signifikan, tubuh dapat memasuki mode kelaparan, sebuah mekanisme bertahan hidup yang dikembangkan untuk menghemat energi selama masa kelangkaan pangan. “Peraturan ini memperlambat metabolisme untuk menyimpan lemak sehingga sulit menurunkan berat badan, dan dalam beberapa kasus menyebabkan penambahan berat badan karena tubuh lebih efisien dalam menyimpan energi yang tersedia,” ujarnya. Dampak kurang makan atau mengonsumsi terlalu sedikit kalori juga bisa menyebabkan pengeroposan otot. Jaringan otot membakar lebih banyak kalori daripada jaringan lemak, sehingga kehilangan otot dapat menurunkan metabolisme Anda secara keseluruhan. Baca selengkapnya: Di Tiongkok, gadis remaja meninggal karena keracunan makanan. Baca selengkapnya: Studi: Diet ketat dapat membunuh lebih cepat daripada obesitas, mengurangi metabolisme ini berarti membakar lebih sedikit kalori sepanjang hari, sehingga menurunkan berat badan lebih sulit dan menambah berat badan lebih banyak. Dr. Rituja juga mengatakan bahwa pola makan yang dibatasi seringkali kekurangan nutrisi penting yang dapat mengganggu fungsi normal tubuh. Malnutrisi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, terutama hormon yang mengontrol rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin. Ketidakseimbangan hormonal ini dapat meningkatkan rasa lapar dan menyebabkan makan berlebihan atau mengidam, yang berujung pada penambahan berat badan. Makan terlalu banyak dapat menyebabkan stres emosional dan psikologis serta meningkatkan produksi kortisol, hormon yang berhubungan dengan penambahan berat badan, terutama di area perut. Kadar kortisol yang tinggi dapat mendorong tubuh menimbun lemak, terutama lemak visceral. Terakhir, makan lebih sedikit juga dapat mengurangi pengeluaran energi lebih dari yang diharapkan berdasarkan asupan kalori, sebuah proses yang disebut termogenesis adaptif. Ini adalah mekanisme pertahanan lain terhadap rasa lapar, namun dapat memfasilitasi penurunan berat badan. Oleh karena itu, cara mengurangi makan menjadi kurang penting dalam menurunkan berat badan, bahkan sebaliknya dapat menimbulkan berbagai gangguan pada tubuh yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours