SPKLU di Kawasan Industri Batang ditargetkan rampung kuartal II 2025

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, yang rencananya akan menjadi stasiun pengisian kendaraan listrik pertama di Indonesia, ditargetkan selesai pada kuartal kedua. untuk tahun depan.

PT KITB selaku pengelola kawasan industri menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan peralatan di Jakarta, Jumat, dengan penyedia sistem pengisian kendaraan listrik PT Utomo Chargeplus Indonesia (Utomo Charge+).

“KITB merupakan sektor industri terbesar di Indonesia yang berkomitmen terhadap keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan visi Utomo Charge+ sebagai mitra komersial pertama KITB untuk mempercepat transisi menuju era mobilitas lingkungan di Indonesia”, tuturnya. . Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT KITB Indri Septa Respati.

Ia mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari resolusi pihaknya untuk mendukung terciptanya sistem pembangkit listrik berkelanjutan di Indonesia.

Ia juga berharap pusat transportasi listrik utama ini bisa menjadi simbol baru gerakan lingkungan hidup di Indonesia.

Managing Director Utomo Charge+ Anthony Utomo menyatakan, pusat pengisian kendaraan listrik pertama di Indonesia dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal keempat tahun 2024 dan akan menyediakan 60 stasiun pengisian senjata api.

Dikatakannya, dengan kemampuan pengisian cepat tersebut, SPKLU dapat menampung berbagai jenis kendaraan listrik, antara lain mobil listrik, bus niaga, dan truk listrik.

“Kami yakin kehadiran pusat transportasi listrik besar ini tidak hanya akan memberikan kemudahan bagi pengguna EV, namun juga akan memberikan kontribusi besar terhadap upaya perlindungan lingkungan di Indonesia,” ujarnya.

Anthony mengatakan, pembangunan pusat-pusat tersebut sejalan dengan target pemerintah yang akan membangun 32 unit SPKLU pada tahun 2030 untuk menampung potensi 2,2 juta unit Kendaraan Listrik Bertenaga Baterai (KBLBB) yang diharapkan beredar di Indonesia pada tahun ini. .

Menurutnya, kehadiran pusat transportasi listrik terbesar di KITB merupakan langkah besar untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dan mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai tujuan energi bersih.

Ia mencontohkan, kendaraan niaga listrik dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya industrialisasi karena memiliki emisi karbon yang rendah.

Tak hanya bermanfaat bagi pelaku industri di Kawasan Industri Terpadu Batang, Anthony berharap pusat SPKLU dapat berkontribusi dalam penurunan emisi karbon di sektor transportasi secara keseluruhan.

Ia menambahkan, “Upaya ini tidak hanya mendukung polusi industri, tetapi juga menyediakan cara untuk menyediakan transportasi umum yang bersih di jalur Jakarta-Semarang,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours