Tim BCG Teknik UGM Raih Juara 2 NTU International Bridge Design Competition di Singapura

Estimated read time 3 min read

Yogyakarta – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam tim Blackmoor Consulting Group (BCG), berhasil meraih juara kedua dalam International Bridge Design Competition (BDC) yang digelar di Naniang Technological University (NTU) Singapura.

NTU BDC tahun ini diikuti 136 tim dari sembilan negara antara lain Indonesia, Singapura, Malaysia, Tiongkok, dan Australia. Untuk NTU BDC 2024, tim BCG merancang jembatan yang menghubungkan lapangan hijau dan dua titik penghubung di seberang sungai.

Kompetisi Desain Jembatan NTU 2024 merupakan rangkaian kompetisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perlindungan Lingkungan. Kegiatan ini merupakan kompetisi konstruksi desain jembatan yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk merasakan industri desain jembatan.

Tim BCG menggunakan teknologi BIM (Building Information Modeling) untuk memodelkan seluruh hambatan (kontur, bangunan, jalan, infrastruktur yang ada), perancangan struktur jembatan dan analisis struktur jembatan yang terkait dengan perancangan jembatan. Bahan untuk jembatan.

Tim BCG juga berinovasi untuk mengurangi jejak karbon jembatan dengan menggunakan material alternatif dan fasad panel surya. Tahap kompetisi dilanjutkan dengan babak final, tahap penulisan proposal konkrit.

Kompetisi yang dilakukan oleh tim BCG diawali dengan babak penyisihan berupa desain awal jembatan rangka baja, dengan tujuan agar proyek tersebut dapat berjalan seefisien dan seaman mungkin. Presiden BCG Mohamed Febrilian Kurnia Putra mengatakan kendala menjelang Olimpiade terutama disebabkan oleh singkatnya waktu persiapan.

“Jadwal kerja yang sangat padat membuat saya harus mempunyai strategi yang baik dalam mengatur waktu, dan saya sering begadang,” kata Muhammad dalam laman resmi UGM, Senin (6 Oktober 2024).

Tahap kompetisi dilanjutkan dengan babak final, tahap penulisan proposal konkrit. Pembuatan proposal dilakukan sebagai berikut:

Melakukan survei permukaan, mengumpulkan data hambatan yang ada, membuat model tata letak jembatan, kemudian dilanjutkan dengan analisis struktur jembatan baja dan I-girder, melakukan perhitungan volume secara rinci, menentukan metode pelaksanaan, mempertimbangkan sumber material, dan mengumpulkan data alat yang diperlukan. dan menghitung emisi karbon.

Fase kompetisi diakhiri dengan presentasi akhir di mana Anda mempresentasikan proposal Anda kepada juri secara online. Supervisor tim BCG, Bpk. Angga Trisna Yudhistira (S.T., M.Eng., IPM.) dari Ir. ACPE, dengan sepenuh hati mengapresiasi pencapaian tim BCG. Untuk acara ini hanya berfungsi untuk memberikan panduan penerapan teknologi dan metode konstruksi untuk mengatasi kendala lokasi kompetisi.

“Lokasi kejadiannya di Clementi, Singapura, sehingga saya harus mempelajari dan mengetahui standar Singapura yang berbeda dengan AHSP (analisis laju kerja), standar kebisingan dan debu, peraturan infrastruktur dan tentunya SNI (Standar Nasional Indonesia). ) “Ada”, katanya.

Tim Blackmoor Consulting Group (BCG) diketuai oleh Muhamed Febrilian Kurnia Putra (Teknik Sipil 2020) dan beranggotakan Arditian Suria Artaka (Teknik Sipil 2020) dan Brian Pastika Tama (Teknik Sipil 2021) akan menjadi anggota, dan Bapak. Ile juga mengikutinya. Angga Trisna Yudhisthira, S.T., M.Eng., IPM., ACPE

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours