OJK tingkatkan kolaborasi perkuat governansi sektor jasa keuangan

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan sinergi dan kerja sama dengan kementerian/lembaga, asosiasi profesi, dan akademisi di bidang tata kelola, risiko, dan kepatuhan (GRC) untuk memperkuat tata kelola dan menjaga integritas sektor jasa keuangan. sektor (SJK).

“Untuk mendukung terwujudnya pembangunan nasional dan pengembangan tata kelola bersama menuju Indonesia Emas 2045, diharapkan fungsi GRC khususnya di sektor jasa keuangan dapat menjadi motor penggerak peningkatan sinergi khususnya dalam optimalisasi tata kelola risiko di bidang keuangan. menerapkan ESG dan keberlanjutan serta mengatasi permasalahan keamanan siber,” kata Ketua Dewan Audit OJK Sofia Watimena di Jakarta, Senin.

Hal ini disampaikan Sophia pada Pre-Risk & Governance Summit (RGS) dengan tema “Meningkatkan kesadaran sektor jasa keuangan dan asosiasi profesi GRC mengenai keamanan siber dan risiko perubahan iklim”.

Forum pra-RGS diselenggarakan oleh OJK, yang melibatkan partisipasi aktif para pemangku kepentingan untuk membahas isu-isu utama terkait GRC sebagai masukan tematik untuk Forum RGS 2024, yang diperkirakan akan diselenggarakan pada bulan November 2024.

Forum tersebut membahas penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) dan keberlanjutan serta penanganan keamanan siber bersama para praktisi, akademisi, institusi dan asosiasi profesi di bidang GRC.

Selain itu, dalam sesi diskusi mendalam mengenai ESG dan keberlanjutan, beberapa isu disoroti, antara lain perlunya standarisasi pelaporan dan penjaminan keberlanjutan khususnya di sektor publik, peran akuntan dalam implementasi ESG khususnya dalam hal transparansi penyajian informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan, dan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, asosiasi profesi dan lembaga di sektor GRC untuk meningkatkan kesadaran, pengembangan, termasuk penegakan hukum, pengawasan atau pemantauan, guna memastikan kesinambungan perhatian terhadap implementasi program dan kebijakan untuk memastikan ESG.

Sementara itu, dalam sesi diskusi penanganan keamanan siber, ada beberapa hal yang mendapat perhatian antara lain pentingnya menilai dan mematuhi proses bisnis sesuai Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, membatasi kolaborasi TI dengan pihak ketiga yang kerap menawarkan serangan siber, dan pentingnya memahami keamanan siber, tidak hanya dari segi proses bisnis dan teknologi informasi, tetapi juga meningkatkan pemahaman dan kesadaran sumber daya manusia, serta mengembangkan ekosistem untuk mengidentifikasi dan menangani serangan siber.

Selain itu, RGS Forum 2024 akan dilaksanakan dengan mengedepankan sinergi dan kolaborasi antar kementerian/lembaga, asosiasi profesi di sektor GRC, akademisi dan pemangku kepentingan terkait lainnya, dengan penjajakan topik-topik strategis secara mendalam berdasarkan hasil diskusi Pra-RGS. untuk memenuhi kebutuhan sektor jasa keuangan dan pemangku kepentingan saat ini, dengan mendukung program strategis pembangunan nasional dan memperkuat penyampaian pesan-pesan utama OJK untuk memperkuat tata kelola dan menjaga integritas di Indonesia.

Baca juga: OJK ingatkan sejumlah tantangan yang dihadapi perbankan saat ini Baca juga: OJK tawarkan ‘kantor keluarga’ di pusat keuangan IKN Nusantara

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours