Pemkot Bogor kaji dua opsi pembiayaan Biskita Transpakuan

Estimated read time 2 min read

KOTA BOGOR (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, masih mempertimbangkan dua opsi pembiayaan Angkutan Umum Bisquita Transpacuan, seiring berakhirnya subsidi Badan Pengelola Transportasi Jabodetebek (BPTJ) Kementerian. Pengiriman akhir tahun ini (KemenHub)

“Kami masih mempelajari kedua spesies tersebut. Pertama, minta subsidi ke DPRD, atau kedua, seperti yang dilakukan Provinsi Jawa Barat, kata Sekretaris Daerah Kota Bogor Sarfah Sofia, Senin.

Sarifah menjelaskan, Pemprov Jabar mempunyai anggaran untuk menyediakan angkutan umum setelah berakhirnya subsidi dari pemerintah pusat. Jadi, pendapatan dari sana bisa masuk ke kas daerah.

Ia juga menjajaki pengalihan pengelolaan Bisketa dari Dinas Perhubungan Provinsi (DISUB) Jawa Barat yang sebelumnya mengambil alih pengelolaan program Bought-in-Service (BTS) dari pemerintah pusat.

“Biaya utama di Provinsi Jawa Barat adalah untuk penyelenggaraan transportasi. “Kalau ada pendapatan, bisa masuk ke kas pendapatan daerah lainnya,” ucapnya.

Saat ini, menurut Sarfah, Pemkot Bogor sedang mengincar BPTJ Kementerian Perhubungan untuk mengambil alih pengelolaan Bisquita Transpacuan secara bertahap. Salah satunya adalah perebutan hanya dua dari empat koridor yang dikelola Pemkot Bogor.

Sarfah menegaskan, upaya ini dilakukan Pemkot Bogor untuk tetap memberikan layanan angkutan umum kepada masyarakat tanpa subsidi. Saat ini tarif Bisquita Transpacuan adalah 4 ribu rubel.

“Itulah yang sedang kami pelajari sekarang. Yang kami klaim adalah tidak ada perbedaan pelayanan. “Jadi masyarakat mau beralih, kami ingin tidak ada kesenjangan dalam pelayanan,” kata Serifa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours