Brasil minta maaf ke Jepang atas penganiayaan di era Perang Dunia II

Estimated read time 2 min read

ISTANBUL (ANTARA) – Brazil meminta maaf kepada Tokyo untuk pertama kalinya sejak negara Amerika Latin itu menganiaya imigran Jepang selama Perang Dunia II, media lokal melaporkan pada Jumat.

Pemerintahan Presiden Lula da Silva meminta maaf atas dua kasus tersebut.

Brazil memaksa imigran Jepang meninggalkan rumah mereka di kota pesisir selatan Santos selama perang, dan dalam kasus kedua, negara Amerika Selatan tersebut menyiksa orang-orang yang ditahan di Pulau Anchieta, Kyodo News yang berbasis di Tokyo melaporkan pada hari Jumat.

Pengampunan ini terjadi setelah masalah tersebut ditinjau oleh Komisi Pengampunan Kementerian Hak Asasi Manusia dan Warga Negara, yang merupakan badan penasehat pemerintah.

“Pemerintah Brasil meminta maaf atas penganiayaan terhadap nenek moyang Anda,” kata Enea de Stutz, ketua komisi tersebut, Kamis waktu setempat.

Sebelumnya pada tahun 2022, seruan permintaan maaf ditolak oleh pemerintahan sayap kanan yang dipimpin oleh Presiden Jair Bolsonaro.

Brasil merupakan salah satu tujuan imigran Jepang pada awal abad ke-20, dan pada tahun 1943, sekitar 6.500 warga Jepang terpaksa meninggalkan pedesaan. dan mereka dipindahkan ke kamp-kamp atau daerah-daerah di pedalaman.

Langkah Brazil untuk mengevakuasi imigran Jepang terjadi setelah negara tersebut bergabung dengan Sekutu selama perang, dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Tokyo.

Kebanyakan dari mereka yang dianiaya dikatakan berasal dari provinsi Okinawa di pulau selatan Jepang.

Sumber: Anadolu-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours