Roy Suryo Anggap Serangan Siber PDN Bencana Besar, Jadi Bom Waktu di Masa Depan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Pakar telematika Roy Suryo menilai serangan siber ransomware Brain Cipher Lockbit 3.0 terhadap Pusat Data Nasional (PDN) yang dioperasikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) sejak Kamis (20/6/2026) merupakan sebuah tragedi atau bencana besar. bencana. . . Data yang dicuri bisa bocor kapan saja.

“Kasus ini adalah tragedi, bencana besar bagi Indonesia, tidak bisa dianggap enteng, tidak bisa dianggap remeh. Saat ini informasi publik yang terenkripsi sudah dicuri terlebih dahulu dan siap dibocorkan kapan saja. Ini bom waktu. masa depan,” kata Roy Suryo saat dihubungi. Portal MNC, Jumat (28/6/2024).

Serangan ransomware terhadap PDN mengganggu banyak aktivitas perusahaan layanan publik di Indonesia. Serangan siber dengan ransomware LockBit 3.0 ini diawali dengan mengganggu beberapa layanan publik, salah satunya sistem imigrasi Bandara Soykarno-Hatta yang bermasalah dan menimbulkan antrian panjang.

“Bisa dibayangkan data ini mencakup data kependudukan, kesehatan, keuangan, bahkan intelijen, dll. Misalnya bocoran informasi dari BPJS Kesehatan, Kemenhub, KPU, INAFIS, BAIS TNI, dll. menyebut itu bukan lagi “kecil atau besar, ini serius,” kata Roy Suryo.

Merujuk pada Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) Nomor 27 Tahun 2022, Roy Suryo mengatakan negara berkomitmen melindungi hak privasi dan keamanan data setiap individu.

“Pemerintah harus bertanggung jawab atas kegagalan mereka dalam melindungi data ini, sehingga mereka tidak bisa hanya bermalas-malasan dan membayar satu sama lain seperti yang terjadi sekarang,” ujarnya.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mendukung pemerintah yang tidak membayar uang tebusan Rp 131 miliar dari pelaku siber PDN. Dia mengatakan, tidak ada jaminan data akan pulih setelah membayar uang tebusan.

“Apalagi jika berhadapan dengan hacker, saya mendukung pemerintah untuk tidak memberikan uang tebusan, karena uang pasti akan hilang, karena tidak ada jaminan data akan pulih, apalagi cryptocurrency (Bitcoin) pasti digunakan dalam transaksi tersebut. ) sekali lagi, di mana saya “mengutuk keras mereka yang memaksa pemerintah untuk membayar.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours