DPRD minta DKI tindak tegas warga yang jual-beli unit rusun

Jakarta (Antara) – Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menindak tegas warga atau masyarakat yang melakukan aktivitas jual beli apartemen sewa sederhana (rusunawa).

“Kalau tiba-tiba ada jual beli di pedesaan, usir. Jadi tidak ada toleransi. Harus ada ketegasan dan berlaku untuk seluruh warga DKI Jakarta,” ujarnya dalam rapat pimpinan Komisi D DKI. DPRD Jakarta di Balai Kota DKI, Selasa.

Ida mengatakan, para pimpinan Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) harus berani mengikuti dan menegakkan aturan, bukannya takut dengan preman setempat.

“Betul kan mekanismenya? Apakah para petugas apartemen ini main-main dengan jual beli apartemen? Masalahnya tidak kunjung selesai, apartemennya gratis, tapi ternyata ada jual beli unitnya,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Meli Budiastuti mengatakan, pihaknya berkomitmen mengatur segala urusan terkait hunian rumah susun.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah usai menghadiri rapat pimpinan Komisi D DPRD DKI Jakarta di Balai Kota DKI, Selasa (23/7/2024). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa Menurut dia, proses menempati rumah susun saat ini dimulai dari pendaftaran di aplikasi Sirukim. Pemohon harus mengunggah dokumen seperti KTP, KK, NPWP, surat keterangan penghasilan dan surat keterangan no rumah dari kecamatan.

Operator UPRS akan melakukan verifikasi menggunakan sistem yang bekerja sama dengan Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan (Dukcapil) DKI Jakarta dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).

“Kalau lolos verifikasi sistem, lanjutkan verifikasi offline. Dulu sampai mendapat kunci, semua dilakukan UPRS sampai keluar keputusan penetapan,” ujarnya.

Sebelumnya beredar informasi dugaan praktik oknum pengelola jual beli rumah susun di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, seharga Rp 50 juta. Informasi tersebut diperoleh dari warga yang menyebutkan ada warga permukiman padat penduduk di kawasan Penjaringan yang pernah membeli unit rumah susun di kawasan Penjaringan.