NEC dukung sistem komunikasi hingga pengumpulan data MRTJ fase 2

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Perusahaan informasi dan teknologi elektronik Jepang NEC mengumumkan komitmennya untuk mendukung dan menyediakan sistem komunikasi dan pengumpulan data untuk memfasilitasi pembangunan infrastruktur transportasi Jalan Tol Terpadu (MRT) Jakarta tahap kedua.

Lebih luas lagi, selain dukungan sistem komunikasi, NEC juga menyediakan sistem Facility Monitoring and Data Acquisition (SCADA) untuk Proyek Perluasan Jalur Utara-Selatan MRTJ Fase 2.

Dengan aktif berupaya mengembangkan infrastruktur transportasi menggunakan teknologi digital canggih, NEC akan berkontribusi terhadap perkembangan baru di Indonesia dan meningkatkan kenyamanan penumpang, kata Misako Ebisawa, general manager Departemen Integrasi Transportasi Global NEC Corporation, pada hari Jumat.

Lebih luas lagi, dukungan teknologi telekomunikasi tersebut juga terintegrasi dengan pekerjaan perusahaan konstruksi Larsen & Toubro Limited yang ditunjuk sebagai subkontraktor eksklusif kontraktor utama, Siege Corporation, yang diyakini terlibat dalam pembangunan MRTJ Fase 2.

Dalam pembangunannya, MRTJ mendapat dukungan tahap kedua dari Pemerintah Jepang melalui pinjaman bantuan pembangunan dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Proyek Perluasan Jalur MRT Utara-Selatan Jakarta Tahap Kedua ini akan memperpanjang jalur eks MRTJ dari Stasiun Grab Lebak Bulus – Stasiun Bundaran H sepanjang 16 km dan akan dibuka pada tahun 2019.

Fase pertama MRTJ Fase 2 akan memiliki bentangan utara sekitar 6 km yang menghubungkan Stasiun Bundaran H hingga Stasiun Kota.

Dengan total jarak tempuh 22 km, jalur ini akan membawa penumpang antara Stasiun Grab Lebak Bulus dan Stasiun Kota dalam waktu sekitar 45 menit dan direncanakan akan beroperasi penuh pada tahun 2030.

NEC akan membangun fasilitas pengendalian dan sistem pendataan serta sistem komunikasi untuk memperluas layanan transportasi

Sistem komunikasinya akan menggunakan topologi jaringan sirkular untuk transmisi backbone, sistem alamat publik dan sistem telekomunikasi lainnya yang akan terhubung ke jaringan utama.

Sistem instalasi SCADA akan memantau dan mengendalikan peralatan dan proses yang diperlukan untuk mengoperasikan kereta, serta sistem pengumpulan data

Misako menyimpulkan, “Kami tetap berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan kami dalam menyediakan infrastruktur transportasi yang aman, terjamin, dan efisien bagi masyarakat dunia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours