Zionis Desak NATO Usir Turki Gara-gara Erdogan Ancam Invasi Israel

Estimated read time 2 min read

TELAVIV – Setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengancam akan menyerang Israel untuk melindungi Palestina, rezim Zionis meminta NATO menarik Turki dari militer.

Kementerian Luar Negeri Israel mengirimkan permintaan tersebut pada hari Senin.

Menteri Luar Negeri Israel Katz memerintahkan delegasi untuk segera menghubungi seluruh anggota NATO karena ancaman Presiden Turki Erdoğan untuk menyerang Israel dan kata-katanya yang berbahaya serta menyerukan untuk mengutuk Turki dan mengeluarkannya dari integrasi regional. seperti dilansir Reuters, Selasa (30/7/2024).

Sebelumnya, Erdogan sempat mengutarakan ancaman serangan Turki terhadap Israel pada pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pada Minggu.

Ia mengatakan, akibat pertempuran tiada henti antara Zionis dan Hamas di Jalur Gaza, tentara Turki bisa saja memasuki Israel.

Erdogan berkata: “Kami akan sangat kuat agar Israel tidak melakukan hal-hal konyol ini terhadap warga Palestina. Sama seperti kami memasuki Karabakh, kami juga dapat melakukan hal serupa kepada mereka saat kami memasuki Libya.”

Erdogan mengatakan dalam pidatonya di televisi: “Tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa melakukan ini… Kita harus kuat untuk bisa mengambil tindakan ini.”

Pernyataan Erdoğan mengacu pada partisipasi aktif Ankara dalam perang saudara Libya serta perang baru-baru ini di wilayah Azerbaijan; Nagorno-Karabakh.

Baku, yang berarti memenangkan perang melawan separatis pro-Armenia Karabakh dan mendapatkan kembali kendali atas wilayah yang memisahkan diri tersebut, telah menerima dukungan dari Israel dan Turki, namun tuduhan keterlibatan langsung pasukan Ankara dalam konflik tersebut belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz meremehkan ancaman pendudukan Erdoğan. Menteri luar negeri Zionis membandingkan pemimpin Turki dengan presiden Irak yang dieksekusi, Saddam Hussein.

Katz berkata di X: “Erdogan mengikuti jejak Saddam Hussein dan mengancam akan menyerang Israel. Untuk mengingatkan kita apa yang terjadi di sana dan bagaimana hal itu berakhir.”

Katz mengatakan, “Turki, yang mendukung Hamas dalam organisasi teroris utama melawan Israel, telah menjadi anggota poros jahat Iran, bersama dengan Hamas, Hizbullah, dan Houthi Yaman.”

Hubungan antara Israel dan Turki, yang pernah menjadi mitra baik di kawasan, telah tegang selama lebih dari satu dekade.

Perdagangan sekunder menghadapi keuntungan besar, mencapai miliaran dolar per tahun, namun Turki mengatakan bulan ini akan membekukan semua perdagangan dengan Israel sampai perang berakhir dan bantuan mengalir bebas ke Gaza.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours