Aksi Sniper Tembak Donald Trump Diselidiki sebagai Tindakan Terorisme Domestik

Estimated read time 3 min read

WASHINGTON – Penembakan penembak jitu terhadap calon presiden AS Donald Trump sedang diselidiki sebagai tindakan terorisme.

Trump yang juga mantan presiden AS ditembak mati Sabtu pekan lalu waktu setempat saat kampanye pemilihan presiden di Butler, Pennsylvania. Ia selamat dari upaya pembunuhan tersebut, meski bagian atas telinga kanannya tertembus peluru.

Tersangka penembakan, Thomas Matthew Crooks (20), ditembak di kepala oleh agen Dinas Rahasia.

Menurut FBI, tersangka bertindak sendirian.

“Pada tahap penyelidikan ini, tampaknya dia adalah satu-satunya aktor, namun kami masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan,” kata Robert Wells, asisten direktur eksekutif Direktorat Keamanan Nasional FBI.

FBI sedang menyelidikinya sebagai serangan teroris, katanya. Dan juga sebagai potensi aksi terorisme dalam negeri, ujarnya.

Dia mengatakan divisi kontra-terorisme dan kejahatan bekerja sama untuk menentukan motifnya.

FBI memimpin penyelidikan atas upaya pembunuhan terhadap Trump pada kampanye besar-besaran di Pennsylvania.

Trump, yang terkena peluru di atas telinga kanannya, kini berpegang pada rencana yang mencakup perjalanan ke Milwaukee untuk menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik, yang secara resmi akan mencalonkan dia sebagai calon presiden dari partai tersebut melawan petahana dari Partai Demokrat Joe Biden.

“Penembaknya mungkin sudah mati, namun penyelidikan masih berlangsung. Itu sebabnya kami membatasi apa yang kami katakan saat ini,” kata Direktur FBI Christopher Wray.

“Apa yang kita lihat kemarin adalah serangan terhadap demokrasi dan proses demokrasi kita,” katanya kepada wartawan pada konferensi pers di Washington DC.

Seorang pejabat FBI mengatakan penyelidikan atas penembakan di rapat umum Donald Trump pada hari Sabtu tidak mengungkapkan masalah kesehatan mental, pesan ancaman atau motif lainnya, namun memperingatkan bahwa hal itu masih terlalu dini.

Menurut FBI, penembaknya menggunakan senapan bergaya AR dengan kaliber 5,56 mm, kaliber pistol biasa.

The New York Times melaporkan bahwa pihak berwenang sedang mencari motif serangan di media sosial terkait senjata dan aset lainnya.

Biden kemungkinan akan berpidato di hadapan publik dari Ruang Oval pada pukul 8 malam.

“Dia akan menyampaikan pidato yang kuat dan sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada bangsa ini mengenai serangan mengerikan terhadap Donald Trump dan perlunya setiap warga Amerika bersatu untuk tidak hanya mengutuk kekerasan politik di negara ini untuk selamanya, namun juga mengakhirinya sekali lagi. dan untuk semua. segalanya,” kata seorang pejabat kampanye Biden. ujarnya kepada surat kabar yang dilansir Senin (15/7/2024).

Crooks lulus dari Community College of Allegheny County dua bulan lalu dengan gelar sarjana sains di bidang teknik, kata pejabat sekolah dalam sebuah pernyataan.

“Mereka kaget dan sedih atas kejadian mengerikan itu,” lanjut pejabat itu.

Dalam pernyataannya kepada agen, Direktur Dinas Rahasia Kimberly Cheatle mengatakan, “Percobaan pembunuhan mantan Presiden Trump di Butler, Pennsylvania adalah momen dalam sejarah yang akan dikenang selamanya.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours