Anggota DK PBB kutuk pembunuhan pemimpin Hamas oleh Israel

Estimated read time 2 min read

HAMILTON, Kanada (ANTARA) – Beberapa anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, sementara perwakilan tetap Amerika Serikat dan Inggris menyalahkan Iran karena mengganggu stabilitas kawasan.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan pertemuan darurat pada Rabu (31 Juli) untuk membahas pembunuhan Haniyeh atas permintaan Iran, didukung oleh Rusia, Aljazair, dan Tiongkok.

Berbicara pada sesi tersebut, Duta Besar Tiongkok Fu Kang mengatakan Tiongkok mengutuk keras pembunuhan Haniyeh dan menyebut insiden tersebut sebagai upaya terang-terangan untuk menyabotase upaya perdamaian.

Kongres menekankan bahwa Tiongkok sangat prihatin dengan kerusuhan yang terjadi di kawasan akibat insiden ini.

Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amr Bendjama, mengatakan situasi saat ini berada di ambang bencana dan serangan Israel merupakan tindakan terorisme yang melanggar hukum internasional dan kedaulatan Iran.

“Ini bukan sekadar serangan terhadap individu. Ini adalah serangan keji terhadap landasan hubungan diplomatik, terhadap kesucian kedaulatan negara, dan terhadap prinsip-prinsip yang mendasari tatanan dunia kita,” kata Bendjama.

Dia mengatakan pembumihangusan Israel dan kebijakan pencemaran nama baik telah menyebabkan gelombang kekerasan yang melanda Gaza, Tepi Barat, Yaman, Lebanon, Suriah dan sekarang Republik Islam Iran.

“Di mana kegilaan ini berakhir?” Dia berkata.

Perwakilan tetap pertama Rusia untuk PBB, Dmitry Poliansky, menegaskan kembali kecaman negaranya atas pembunuhan Haniyeh, dan menambahkan bahwa konsekuensi dari serangan tersebut berbahaya bagi seluruh wilayah.

“Ini merupakan pukulan serius, terutama bagi pembicaraan mediasi antara Hamas dan Israel yang berfokus pada gencatan senjata di Jalur Gaza, di mana Ismail Haniyeh berpartisipasi secara langsung. Kita semua harus memahami hal ini,” kata Poliansky.

Polyansky juga meminta semua pihak untuk menahan diri dari perang regional skala penuh dan menegaskan kembali perlunya implementasi Resolusi Dewan Keamanan 1701 secara penuh dan komprehensif.

Sementara itu, Wakil Tetap AS untuk PBB Robert Wood mengatakan Israel berhak mempertahankan diri dari serangan Hizbullah dan teroris lainnya.

Menurut Wood, Hizbullah yang didukung Iran telah melancarkan serangan terhadap Israel sejak 8 Oktober tahun lalu, dan anggota Dewan Keamanan PBB tidak boleh menoleransi serangan ini.

Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, juga menekankan bahwa tidak ada seorang pun yang akan mendapat manfaat dari meningkatnya kekerasan dan menyerukan ketenangan dan moderasi.

Ketika kelompok Houthi yang didukung Iran terus melancarkan serangan terhadap Israel, ia menegaskan kembali komitmen teguh Inggris terhadap keamanan Israel, dengan mengatakan bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours