Catat! 464,93 Ribu Warga Jakarta Masih Hidup Miskin

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta melaporkan persentase penduduk miskin di wilayah DKI Jakarta turun menjadi 4,30% pada Maret 2024. Jumlah tersebut lebih rendah 0,14% dibandingkan Maret 2023 (year a year/year) yang sebesar 4,44. %. .

Sementara itu, BPS menyebutkan angka kemiskinan akan kembali turun pada Maret 2024, setelah naik akibat dampak COVID-19. Jumlah penduduk miskin pada bulan Maret sebanyak 464,93 ribu orang, turun 12,9 ribu orang dibandingkan Maret 2023 sebanyak 477,83 ribu orang, demikian keterangan resmi BPS.

Namun angka kemiskinan pada Maret 2024 masih lebih tinggi dibandingkan angka kemiskinan sebelum COVID-19 yaitu Maret 2019 yaitu sebesar 3,47%. Baca juga: 40 Negara dengan Angka Kemiskinan Tertinggi di Dunia, Tetangga Indonesia

Tren penurunan angka kemiskinan selama tiga tahun terakhir menjadi pendorong keberhasilan Pemprov DKI Jakarta yang konsisten mengupayakan program pengentasan kemiskinan, ujarnya.

BPS menyebut perbaikan beberapa indikator makroekonomi turut berkontribusi terhadap penurunan jumlah penduduk miskin.

Sedangkan Garis Kemiskinan pada bulan Maret 2024 tercatat sebesar Rp825.288/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp571.647/kapita/bulan (69,27 persen) dan Garis Kemiskinan Non Makanan sebesar Rp253.641/kapita/bulan . (30,73 persen).

“Pada Maret 2024, rata-rata keluarga miskin di DKI Jakarta berjumlah 4,92 anggota,” ujarnya.

Dengan demikian, rata-rata garis kemiskinan per keluarga adalah Rp4.060.417/keluarga miskin/bulan.

Sebagai informasi, garis kemiskinan merupakan jumlah minimum pengeluaran untuk kebutuhan pangan dan non pangan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Masyarakat miskin adalah masyarakat yang rata-rata pengeluaran per kapita bulanannya berada di bawah garis kemiskinan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours