Negosiasi sandera di Gaza akan berlanjut pasca pembunuhan Haniyeh

Estimated read time 2 min read

Yerusalem (Antara) – Media Israel menyebut perundingan penyanderaan antara Israel dan Hamas diperkirakan akan segera terjadi, meski Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, telah terbunuh.

“Kami perlu menenangkan suasana setelah tiga hari berkabung (oleh Hamas) atas kematian (Hania), dan kami akan melanjutkan kontak,” kata sumber Israel yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip Israel Broadcasting Corporation, Jumat (8/2). .

Sumber tersebut mengatakan ketidakhadiran Haniyeh membantu mendorong negosiasi menuju kesepakatan.

Namun, Israel Broadcasting Corporation melaporkan bahwa mediator dalam pembicaraan dengan pejabat senior AS mengatakan bahwa pembunuhan Haniyeh mempersulit negosiasi penyanderaan dan masih belum jelas apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Amerika mendesak Qatar dan Mesir untuk melakukan segala kemungkinan untuk mendorong perundingan menuju kesepakatan meskipun terjadi pembunuhan Haniyeh,” katanya.

Sementara itu, Hamas belum memberikan komentar mengenai kelanjutan negosiasi dengan Israel.

Namun Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelati, yang negaranya bertindak sebagai mediator, mengatakan pada hari Kamis bahwa Kairo melanjutkan upayanya dengan Amerika Serikat untuk mencapai perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Haniyeh meninggal pada hari Rabu di ibu kota Iran, Teheran, setelah menghadiri pelantikan presiden baru negara itu.

Meski Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, Tel Aviv tidak membenarkan atau menyangkal tanggung jawab.

Pembunuhan itu terjadi sehari setelah komandan Hizbullah Fuad Shukar tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut.

Sumber: Anadolu-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours