Kritisi Dokter Asing Dekan FK Unair Dicopot, Komisi X: Tamatlah Kebebasan Berpendapat di Kampus

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Ketua FK Universitas Airlangga (Unair) Prof. Budi Santoso mendapat kritik keras dari berbagai pihak. Salah satu anggota Komisi X DPR Fahmi Alaydroes.

Fahmi mengatakan, kebebasan berekspresi dan mengkritik di dunia akademis akan hilang jika pemecatan Prof Budi Santoso dikaitkan dengan penolakan wacana pemberian kewarganegaraan kepada dokter asing di Indonesia.

Baca juga: Pemecatan Ketua FK Unair, Kemendikbud Peringatkan Unair Jaga Kebebasan Pendidikan

“Kalau benar Prof. Gara-gara kritik Budi, kebebasan berekspresi atau mengkritik di kampus-kampus kita berakhir, kata Fahmi dalam keterangannya yang dikutip, Minggu (7/7/2024).

Fami mengatakan, jika persoalan ini tidak ditanggapi dengan serius dan pemerintah memberikan perhatian, maka dunia akademis akan terhenti. Tidak akan ada lagi dosen atau profesor yang berani mengemukakan pemikiran kritis.

Baca Juga: Ketua FK Unair Dipecat Karena Tolak Dokter Asing, Tokoh Indonesia Bereaksi!

Dalam hal ini, kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), slogan Kampus Medeka hanya sebatas slogan.

“Tidak mungkin, kalau dibiarkan universitas kita akan berhenti, tidak ada sarjana atau profesor yang mau memberikan ide-ide penting. Kampus Merdeka hanya sekedar nama,” kata Fahmy.

Ia menilai, pemerintah sebaiknya meningkatkan program dan kualitas pendidikan kedokteran di perguruan tinggi negeri dan swasta dibandingkan membahas mendatangkan dokter asing ke Indonesia.

Baca Juga: Detail Biaya Pendidikan di FK Unair 2024, Ada Jurusan Kedokteran dan Kebidanan

“Pemerintah juga harus memenuhi anggaran pendidikan kedokteran negeri dan swasta, sebagai upaya meningkatkan kecepatan akses dokter spesialis di segala bidang,” kata Fahmy.

Ia menilai kebijakan ‘impor’ dokter asing tentu akan menimbulkan kontroversi dan mengancam eksistensi dokter lokal.

“Kebijakan ini justru menunjukkan kurang percayanya pemerintah terhadap kemampuan dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri tersebut,” pungkas Fahmy.

Baca juga: Humas Unair Benarkan Pemecatan Ketua Fakultas Kedokteran Prof. Pak Santoso

Sebelumnya, Dirjen Kemendikbud Abdul Haris, Dirjen Kemendikbud Abdul Haris mengatakan, meski Kemendikbud menghormati independensi Unair sebagai PTN BH di Indonesia, pihaknya juga turut menghormati independensi Unair. mengingat Unair harus membela kebebasan akademik dan kebebasan platform akademik bagi mereka. komunitas profesional.

Pemberhentian ketua FK juga harus dilakukan sesuai prosedur yang diatur dalam UU Unair. Kemendikbud berharap perubahan tersebut dapat diselesaikan secara internal dan tidak mengganggu pelaksanaan Tridharma Universitas.

Menurut Ketua FK Unair Prof. Budi Santoso dicopot dari jabatannya pada Rabu 26 Juni 2024. Belum jelas apa yang menjadi penyebab dicopotnya Ketua Asosiasi Institut Kedokteran Indonesia (AIPKI) tersebut.

Namun, pencopotannya diduga kuat ada kaitannya dengan Prof. Budi menolak rencana kebijakan mendatangkan dokter asing ke Indonesia.

Sementara itu, Rektor Unair Prof M Nasih memilih bungkam saat ditemui media untuk membenarkan alasan pemberhentian ketua FK tersebut. Rektor juga belum menjawab siapa yang akan menggantikan Budi Santoso sebagai Ketua FK Unair setelah dicopot dari jabatannya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours