Sandiaga: Pengusaha diaspora ujung tombak promosi parekraf Indonesia

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, luar biasa diaspora Indonesia yang memiliki kesamaan brand yang berbisnis di luar negeri akan memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Indonesia hingga ke mancanegara.

“Tahukah Anda apa saja program Kemenparekraf tentang Spice Up The World Indonesia?” Indonesia Joint Brand Forum II di Jakarta, Jumat malam.

Namun karena pemilik restoran Diaspora belum yakin dengan rencana tersebut, Sandiaga tiba-tiba meminta staf operasionalnya untuk memberikan penjelasan detail kepada mitranya.

Menurut Sandiaga, restoran diaspora berperan penting dalam mempromosikan pariwisata dan potensi Indonesia lainnya kepada masyarakat di luar negeri.

Selain itu, restoran diaspora juga berperan sebagai duta pariwisata dan membantu memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia. Dengan makanannya yang lezat dan pelayanan yang ramah, restoran ini mampu meningkatkan minat dan keingintahuan masyarakat internasional terhadap Indonesia.

“Hal ini harus didorong karena mereka adalah pionir dalam memajukan pariwisata di Indonesia,” tegas Sandiaga.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Kemenparekraf untuk bekerjasama dengan restoran luar negeri dalam kampanye iklan seperti Amazing Indonesia untuk mendorong lebih banyak wisatawan datang ke Indonesia.

Meski belum ada kajian yang dilakukan mengenai partisipasi pengusaha diaspora, Sandiaga yakin mereka siap membantu mempromosikan potensi pariwisata Indonesia yang ada.

“Dengan menampilkan Amazing Indonesia, mereka memiliki nilai tambah karena merasa menjadi bagian dari kepemimpinan kita dalam memajukan pariwisata,” kata Sandiaga.

Menparekraf juga mengatakan, dirinya sudah bertemu dengan para pengusaha diaspora di Swiss. Sandiaga kemudian mengusulkan Wonderful Indonesia sebagai co-branding dan Indonesia Spice Up The World.

Pengusaha Swiss menyambut baik kedua program tersebut dan siap mendukung promosi pariwisata dan industri kreatif di Indonesia. Namun Sandiaga tak merinci berapa jumlah pengusaha diaspora yang ditemuinya.

“Kemarin saya di Swiss, mereka (pengusaha diaspora) tidak terpengaruh dengan program pemerintah apa pun. Saya usulkan dua program yaitu Amazing Indonesia as Co-Branding dan Indonesia Spice Up The World untuk bantuan pendidikan dan pemberian rempah-rempah, Resep dan permodalan. menyambutnya.

Sementara itu, Hartanto Wiratama, pemilik Restoran Bandung di Xiamen, China, mengaku restoran yang menyajikan masakan khas Indonesia, sate, ini sudah berbisnis di Tanah Air sejak 2001.

“Selain itu, kami awalnya mendirikan restoran ini agar masyarakat (di Tiongkok) dan masyarakat lainnya bisa lebih mengenal budaya Indonesia dan nikmatnya masakan Indonesia,” kata Hartanto.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours