Presiden Macron tolak pengunduran diri PM Attal usai kalah pemilu

Estimated read time 2 min read

ANKARA (Antara) – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (8/7) menolak pengunduran diri Perdana Menteri Gabriel Attal setelah hasil pemilihan legislatif awal menunjukkan tidak ada koalisi terbesar yang bisa membentuk pemerintahan sendiri.

Ketika Attal bertemu Macron di istana kepresidenan Elysée untuk mengumumkan pengunduran dirinya, Macron malah meminta Attal untuk tetap menjadi kepala pemerintahan “untuk saat ini”, kata sumber di Elysée kepada penyiar BFMTV.

Selain berterima kasih kepada Attal atas kontribusinya pada kampanye pemilu lalu, Macron mendesaknya untuk melanjutkan tugasnya untuk “menjamin stabilitas negara”.

Attal sebelumnya sempat mengumumkan niat mundur setelah hasil pertama pemilu legislatif putaran kedua diumumkan, yang menandakan koalisi politiknya kalah di parlemen.

“Malam ini, partai politik yang saya wakili dalam kampanye ini tidak berhasil meraih suara terbanyak. Oleh karena itu, saya akan mengajukan pengunduran diri saya ke Presiden besok pagi,” kata Atal, Minggu (7/7).

Namun, Attal mengatakan bahwa “tidak ada kamp ekstrem”.

Pengumuman tersebut disampaikannya kepada koalisi partai ekstremis Rallye Nationale (RN) dan Front Populer sayap kiri (NFP) yang baru, yang memegang mayoritas kursi di Majelis Nasional.

Berdasarkan hasil pemilu Kementerian Dalam Negeri Prancis, NFP merupakan koalisi terbesar di parlemen setelah memperoleh 180 kursi, dan koalisi pro-Macron berada di urutan kedua dengan total 159 kursi.

Meski hampir semua jajak pendapat menjelang pemilu menunjukkan bahwa RN bisa menjadi partai terbesar di parlemen, sebenarnya RN berada di urutan ketiga dengan 142 suara.

Hasil pemilu menunjukkan tiga koalisi utama tidak bisa membentuk pemerintahan sendiri di Majelis Nasional yang beranggotakan 577 orang.

Presiden Macron mengumumkan pembubaran parlemen setelah RN memenangkan lebih dari 31 persen suara dan mengalahkan koalisi sentris dalam pemilihan Parlemen Eropa pada 9 Juni tahun ini.

Pada pemilu legislatif putaran pertama yang digelar pada 30 Juni lalu, sebanyak 76 calon legislatif langsung terpilih tanpa harus maju ke putaran kedua.

Saat itu, RN memperoleh 29,26 persen suara dan 37 calon legislatif dipilih langsung, sedangkan NFP berada di urutan kedua dengan 28,06 persen suara dan 32 calon legislatif dipilih langsung.

Koalisi dengan dua calon terpilih di DPR hanya memperoleh 20,04 persen.

Sumber: Anadolu

PM Atal mengundurkan diri setelah kemenangan Aliansi Kiri dalam pemilihan parlemen Prancis

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours