PDAM.Gunungkidul diminta inovasi mencari sumber mata air

Estimated read time 2 min read

Gunungkidul (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta PDAM Tirta Handayani menyusun langkah baru mencari sumber air guna mengatasi pengurangan kebocoran air, salah satunya di Kecamatan Karang Tengah.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Rabu, mengatakan Kali Oya sampai di tengah air terjun yang debit airnya 21 liter per detik, namun kini hanya beberapa liter per detik.

“Kami sedang mencari solusinya, termasuk mengambil air dari sumber lain yang terdekat,” kata Sunarinta saat meninjau sumber air Karang Tenga.

Ia mengatakan, dampak hidrometeorologi menjadi kendala akses air bersih bagi masyarakat di wilayah tersebut.

“Bersama PDAM, kami akan mengidentifikasi potensi akses air bersih yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

PDAM dan pemerintah daerah berharap masyarakat berhati-hati dalam menggunakan air dengan tetap memperhatikan kapasitas sumber air.

Perbaikan terus dilakukan untuk memastikan tersedianya air bersih bagi seluruh warga Karang Tengah, Wonosari dan sekitarnya, ujarnya.

Direktur Utama PDAM Tirtha Khandayani Toto Sugiharta mengatakan pihaknya berupaya mengatasi masalah ini.

“Kami berupaya memulihkan aliran air dengan menggunakan air yang tidak masuk ke dasar,” ujarnya.

Toto menjelaskan, penurunan debit air berdampak pada kualitas pelayanan air bersih. Namun, ada upaya yang dilakukan untuk menyadap sumber air Bunder.

“Mulai hari ini kami akan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat,” kata Toto.

Ia mengatakan, selama satu bulan terakhir distribusi air di Karang Tengah dan sekitarnya terhenti dan PDAM bertekad segera memperbaiki keadaan tersebut.

“Penurunan kebocoran air diyakini disebabkan oleh perubahan iklim dan penggunaan sumber air yang tidak terkendali,” kata Toto.

Sementara itu, salah satu warga Karang Tengah, Payo, mengatakan kepada Warta Karang Tengah, Wonosari dan sekitarnya, layanan air bersih terhenti karena berkurangnya pasokan air secara signifikan dari sumber air Gempor di wilayah tersebut.

Ia mengatakan, debit air yang tadinya deras, kini sudah jauh berkurang. Air ini merupakan salah satu sumber yang digunakan oleh PDAM Tirta Hanyani.

“Airnya deras, sekarang sudah surut. Kami meminta kepada Kepala PDAM untuk terus meningkatkan dan memperbaiki sumber air ini demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Payo mengatakan, penyebab berkurangnya debit air karena banyaknya sumur yang digali di dalam tanah dan banyaknya air yang tidak masuk ke waduk pusat PDAM sehingga mengakibatkan hilangnya air.

“Dulu kalau air masih tinggi, air akan keluar dari pipa ini,” kata Payo.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours