Kementerian ESDM: Bendungan bisa dimanfaatkan untuk hybrid dam program

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Mineral (ESDM) melalui Badan Umum Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi menyatakan serangkaian bendungan yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR bisa dimanfaatkan untuk kombinasi tersebut. . program bendungan.

“Kita sebut saja hybrid dam, hybrid dam adalah bendungan hybrid yang saat ini ada di Kementerian PUPR, maksimal 20 persen luas cekungan bendungan bisa dijadikan lokasi pabrik pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tidak perlu menggunakan back ground. “Bisa ada PLTS tanah terapung sekitar 20 persen dari luas wilayah banjir,” kata Direktur Jenderal Energi Baru dan Konservasi Energi Eniya Listiani Dewi dari Green Economy. Pameran yang diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta, Kamis.

Penggunaan bendungan terapung untuk PLTS telah disetujui oleh Kementerian PUPR, sehingga para pelaku industri energi baru terbarukan (EBT) dapat memanfaatkan bendungan untuk membuat PLTS terapung.

“Kalau bisa ditambah listrik, kami sebut program bendungan terpadu. Kami terbitkan daftarnya dengan bantuan Kementerian PUPR dengan 259 lokasi bendungan,” kata Eniya.

Berdasarkan informasi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mempunyai tugas membangun infrastruktur terus mengedepankan prinsip lingkungan hidup berkelanjutan dengan meningkatkan seluruh kapasitas masyarakat. berbagai infrastruktur.

Salah satunya adalah mendorong penggunaan 187 bendungan dan 61 bendungan baru yang dibangun pada tahun 2015 hingga 2024, untuk memperoleh listrik terbarukan yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air dan energi surya.

Hingga tahun 2015, terdapat 23 bendungan yang dibangun Kementerian PUPR yang digunakan sebagai pembangkit listrik dengan total kapasitas 507 MW, antara lain Bendungan Batutegi (28 MW), Bendungan Jatiluhur (150 MW) dan Bendungan Bili-Bili (20,1 MW).

Selain itu, pada tahun 2015 hingga 2024, dari 61 bendungan baru yang akan dibangun, terdapat 43 bendungan yang mempunyai kapasitas daya listrik sebesar 258 MW, antara lain Bendungan Way Sekampung (5,40 MW), Bendungan Jatigede (110 MW), Bendungan Leuwikeris (20 MW). .

Bendungan ini juga mampu menghasilkan listrik menggunakan sistem pembangkit listrik tenaga surya terapung yang memanfaatkan lebih dari 20% luas bendungan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours