Banjir jadi kerawanan utama Pilkada di Jakarta Utara

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara mengungkapkan banjir menjadi persoalan besar dalam penyelenggaraan Pilkada dan Pilkada 2024 di wilayah tersebut.

“Selain permasalahan pengambilan keputusan yang sulit, kami menempatkan banjir sebagai ancaman terhadap proses pemilu di daerah ini,” kata Koordinator Unit Pengendalian Kejahatan Bawaslu Jakarta Utara M Sobirin di Jakarta, Senin.

Menurut dia, hal itu terlihat dari banjir saat Pilkada 14 Februari 2024 yang membuat 19 Tempat Pemungutan Suara (TPS) tetap bisa melakukan pencoblosan.

Hujan deras menggenangi banyak TPS di Jakarta Utara (Jakut), sehingga menunda pelaksanaan pemilu.

Selain itu, TPS di RW dan TPS juga ikut terendam banjir hingga merusak bangunan-bangunan yang ada di sana saat itu.

“Kami sedang melakukan kesepakatan dengan banyak kalangan agar pilkada tidak terulang kembali,” ujarnya.

Ia mengatakan, kelompoknya akan mempertanyakan KPU yang menyelenggarakan pemilu di daerah tersebut untuk memastikan tidak ada TPS dan TPS di daerah yang sering terendam banjir. “Kami akan konfirmasi ulang,” ujarnya.

Selain itu, terdapat kelemahan pada penyelenggaraan pemilu 2024 yang berujung pada terpilihnya anggota DPRD DKI (PSU) DPRD DKI. Kami akan terus memberikan bantuan agar situasi seperti ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Harapannya, permasalahan ini tidak terulang lagi, Bawaslu Jakarta Utara menjadi tuan rumah

Ia menggelar Konferensi Koordinasi Kelompok Berbasis Hukum (Gakkumdu) untuk mendorong penyelesaian pelanggaran hukum pada Pilkada 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours