Sektor Gaya Hidup Menggeliat, LPKR Tangkap Peluang Bisnis Hotel dan Mal

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berpotensi meningkatkan pendapatan dari lini bisnisnya, termasuk hotel dan pusat perbelanjaan. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah orang yang melakukan perjalanan hingga tahun 2024.

CEO LPKR Group John Riady mengatakan segmen gaya hidup perseroan yang sebagian besar terdiri dari bisnis hotel dan ritel melaporkan kinerja keuangan yang solid dengan membukukan pendapatan sebesar Rp 285 miliar pada kuartal I 2024. “EBITDA juga meningkat 12% year on year menjadi Rp 67 miliar,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (16/7/2024).

Berdasarkan indikator operasional, rata-rata harga kamar hotel pada kuartal I 2024 meningkat 7% menjadi Rp 596.000. Sementara itu, pada bisnis pusat perbelanjaan, rata-rata trafik pengunjung mal meningkat 10% menjadi 10,2 juta pengunjung pada kuartal I tahun 2024.

LPKR juga membuka balai baru bernama Omotesando Binta. Letaknya strategis dekat pintu keluar tol kawasan Tangerang dan terhubung dengan gedung bertingkat Embarcadero Bintaro. Tahun ini, LPKR sedang membangun kembali properti Plaza Semanggi yang terletak di pusat komersial utama Jakarta.

Kedepannya, prioritas manajemen LPKR adalah mempertahankan tingkat pertumbuhan yang ada saat ini. Hal ini termasuk menjaga pengelolaan keuangan yang hati-hati untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang dalam perekonomian yang terus menghadapi tantangan.

Berdasarkan laporan Colliers Indonesia, bisnis hotel dan pusat perbelanjaan jelas memiliki potensi pertumbuhan pada tahun ini. Kinerja hotel diperkirakan membaik pada pertengahan Q4 2024, terutama dalam hal akomodasi. Jakarta terus menjadi pusat bisnis dan menjadi tuan rumah acara berskala besar seperti konser musik dan olahraga, sehingga memperluas pasar hotelnya.

Dengan semakin banyaknya acara offline, baik acara bisnis maupun acara santai, tingkat okupansi hotel juga diperkirakan akan meningkat. Colliers memperkirakan okupansi hotel di Jakarta akan meningkat dari 62,4% pada kuartal I tahun 2024 menjadi 65,6% pada tahun 2024. Mengikuti tren pertumbuhan bisnis, tarif kamar juga diperkirakan akan meningkat. Tarif kamar rata-rata diperkirakan meningkat dari $67,6 pada kuartal pertama tahun 2024 menjadi $68,3 pada akhir tahun 2024.

Ada juga tren yang lebih positif di sektor ritel, menurut Colliers Indonesia. Ketika lalu lintas pejalan kaki meningkat, banyak pemilik ritel bersiap untuk mengoptimalkan operasi dan fasilitas mereka. Seperti diketahui, pusat perbelanjaan sudah menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dan gaya hidup serta berbelanja.

Pengalaman kuliner dan hiburannya sangat menarik dan menarik perhatian pengunjung. Hal ini menuntut pemilik toko untuk kreatif dan beradaptasi dengan tren yang selalu berubah.

Permintaan dari pengecer akan meningkat menjadi 283.072 meter persegi pada akhir tahun 2024, dibandingkan dengan 31.723 meter persegi pada kuartal kedua tahun 2024. Pada saat yang sama, harga sewa diperkirakan akan terus meningkat. Pada akhir tahun 2024, harga sewa naik dari Rp 475.874 menjadi Rp 499.102 mulai triwulan II tahun 2024.

Salah satu pengembang yang menyambut baik pengembangan komersial pusat perbelanjaan tersebut adalah LPKR. Menurut Colliers, LPKR Lippo Mall East Side (termasuk dalam Dutch Village) sedang dikembangkan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Luas pusat perbelanjaan ini mencapai 44 ribu meter persegi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours