Bukan di Film Jurassic Park, 7 Hewan Ini Tampangnya Mirip Dinosaurus!

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Pernahkah Anda melihat hewan yang sepertinya tidak cocok untuk hidup di abad ke-21? Hewan-hewan ini sepertinya berasal dari zaman dahulu kala, mengingatkan kita pada makhluk yang biasa kita lihat hanya di film dinosaurus.

Meskipun banyak spesies purba telah punah, beberapa hewan masih bertahan dalam ujian waktu, termasuk kepunahan massal, perubahan iklim, dan perubahan geografis.

Inilah 7 hewan berpenampilan paling ‘prasejarah’ yang masih hidup hingga saat ini. Ikuti Tanpa Telinga

Kadal monitor tanpa telinga adalah salah satu spesies reptil paling langka di dunia. Hanya ditemukan di hutan Kalimantan, kadal unik ini memiliki penampilan kuno dan tidak memiliki telinga luar. Asal usul evolusinya menempatkannya sebagai “fosil hidup”, karena merupakan satu-satunya anggota keluarga kadal Lanthanotidae (ordo yang berkerabat dekat dengan kadal, seperti komodo).

Ekor kadal yang ramping, tubuh tanpa telinga, tangan yang kecil, dan tidak adanya telinga luar menunjukkan adaptasinya terhadap kehidupan akuatik yang dangkal, mungkin merupakan pola primitif yang telah bertahan selama berabad-abad.

2. Tapir

Tapir adalah hewan menarik dengan sejarah evolusi lebih dari 50 juta tahun. Mereka termasuk dalam ordo mamalia Perissodactyla, yang mencakup kuda dan badak. Hanya empat spesies tapir yang bertahan hingga saat ini.

Sejak zaman Eosen, tapir hanya mengalami sedikit perubahan bentuk dasarnya. Herbivora semi-soliter ini dapat dikenali dari cakarnya yang dapat digenggam, yang digunakan untuk memberi makan dan memanipulasi dedaunan.

3. Andria Salamander

Salamander Andrias, juga dikenal sebagai salamander raksasa, adalah bagian dari keluarga yang dikenal sebagai cryptobranchids yang berumur lebih dari 150 juta tahun, menjadikannya salah satu kelompok amfibi tertua yang masih ada hingga saat ini. Mereka juga merupakan amfibi terbesar.

Salamander Andrias masih mempertahankan banyak ciri primitif yang tidak banyak berubah selama jutaan tahun. Berasal dari Asia Timur, amfibi yang mengesankan ini dapat tumbuh hingga 1,8 meter (hampir enam kaki), dan tubuh serta kehidupan akuatiknya yang besar dan kuat mengingatkan kita pada amfibi purba.

4. Hoatzin

Hoatzin adalah burung menakjubkan yang akar evolusinya dapat ditelusuri kembali 64 juta tahun yang lalu hingga awal era Kenozoikum. Berasal dari hutan hujan Amazon, burung ini dikenal karena ciri khasnya, seperti kepala runcing, sistem makanan aneh yang menumbuhkan benih, dan anak ayam dengan cakar di sayapnya – karakter yang mengingatkan nenek moyang pertama mereka.

Penampilan hoatzin yang tidak berubah dan adaptasi khusus mencerminkan sejarah evolusinya yang panjang, memberikan gambaran sekilas tentang masa lalu burung yang bertahan selama jutaan tahun dalam perubahan lingkungan.

5. Solenodon

Solenodon merupakan keluarga mamalia yang telah ada selama sekitar 60 juta tahun. Hanya dua spesies yang bertahan saat ini. Serangga kecil ini berasal dari pulau Karibia di Kuba dan Hispaniola, yang sangat langka. Hidungnya yang panjang dan lentur, air liurnya yang beracun, serta ciri-ciri reproduksinya yang unik menunjukkan sejarah evolusi yang dimulai tak lama setelah kepunahan dinosaurus.

6. Tuatara

Tuatara adalah makhluk menakjubkan yang garis keturunannya terbentang sejak 230 juta tahun lalu hingga periode Trias, menjadikannya salah satu genera tertua. Berasal dari Selandia Baru, makhluk mirip kadal ini adalah satu-satunya anggota ordo reptilia yang masih hidup, yang dikenal sebagai rhynchocephalians.

Penemuan biologi mereka yang sudah lama ada dan tidak berubah memberikan gambaran sekilas tentang masa lalu reptil purba, yang menggambarkan bagaimana spesies tertentu mempertahankan karakteristik dasar mereka melalui evolusi dan perubahan ekologi selama ribuan tahun.

7. Cambuk Kalajengking Tak Berekor

Kalajengking tak berekor adalah arakhnida yang garis keturunannya sudah ada sejak lebih dari 400 juta tahun yang lalu, menjadikannya salah satu kelompok artropoda darat tertua dan berumur paling lama.

Makhluk menakjubkan yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis ini terkenal dengan keunikan penampilannya dan ciri aslinya. Berbeda dengan sepupu mereka yang lebih familiar, kalajengking cambuk tak berekor tidak memiliki sengatan berbisa, melainkan mengandalkan kaki mereka yang panjang dan kurus untuk menangkap mangsa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours