Main Judi Online, Anak-anak dan Pelajar Pakai Nama dan Rekening Perantara

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat ada 3 juta orang yang memainkan permainan judi online dengan nilai transaksi yang terbilang kecil yaitu 100.000. Rp. Tidak hanya ibu rumah tangga dan pekerja lepas, perjudian online juga sudah merambah di kalangan anak-anak dan pelajar.

“Dari data transaksi dan pengaduan masyarakat yang kami terima, diketahui banyak terdapat anak-anak belum dewasa, kelompok usia sekolah dasar dan menengah, pengemis yang menganggur, pekerja sektor informal yang bekerja sendiri, terutama orang dewasa atau berkelompok”, – Selasa (2024). -06-18) Koordinator Kelompok Humas PPATK Natsiras Kongah kepada wartawan.

Lalu bagaimana anak bisa ikut judi online tanpa akun? Natsirs mengatakan, anak-anak yang terlibat perjudian online itu menggunakan akun broker.

“Khusus anak-anak, penggalangan dana pada kelompok tertentu dengan bermain game online menggunakan nama dan rekening deposito,” jelasnya.

Sebelumnya, menurut PPATK, lebih dari 80% masyarakat atau hampir 3 juta anggota komunitas perjudian online adalah mereka yang nilai transaksinya relatif kecil yaitu 100K. Rp.

“Total transaksi masyarakat umum (ibu rumah tangga, pelajar, pekerja berpendapatan rendah, freelancer, dan lain-lain) lebih dari Rp 30 triliun,” jelas Natsir. .

Banyak informasi yang bocor ke kliennya, lanjut Natsir, merujuk pada kaitannya dengan aktivitas ilegal lainnya seperti pinjaman online dan penipuan. Alasannya adalah tidak adanya pendapatan yang sah untuk berpartisipasi dalam perjudian online.

Makanya arahan Presiden RI kemarin, masyarakat harus menghindari perjudian online, uang harus dikelola untuk hal-hal produktif, menabung, pendidikan, dan lain-lain. Masyarakat harus mengelola dananya dengan menghindari perjudian online, ”desaknya. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours