PLN gelar pelatihan wirausaha bagi orangtua komunitas cerebral palsy

Kelumpuhan London.

Selain itu, kami juga menawarkan peralatan menjahit sebagai modal usaha, kata Direktur Utama PLN UID Lampung Sugeng Widodo dalam keterangannya di Bandarlampung, Sabtu.

Dijelaskannya, tujuan program ini adalah untuk mendukung kemandirian orang tua anak penderita Cerebral Palsy yang memerlukan perhatian dan pendampingan khusus dalam tumbuh kembangnya.

“PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai amanah berupa program TJSL untuk hadir di masyarakat melalui berbagai pusat atau pilar, salah satunya adalah perwujudan kemandirian ekonomi dengan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan usaha bagi para induk perusahaan. anggota komunitas Cerebral Palsy,” – kata Sugen.

Dalam pelatihan yang berlangsung selama 6 hari tersebut, PLN menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bandar Lampung (UBL) sebagai fasilitator dan mendatangkan narasumber berpengalaman yaitu pengusaha fashion hingga praktisi wirausaha dengan materi pelaporan keuangan. dan pemasaran digital.

Sugen juga berharap agar program yang bertepatan dengan Hari Anak Nasional ini dapat menggugah semangat masyarakat untuk mengembangkan keterampilannya sehingga memiliki nilai ekonomi dan dapat dijadikan sumber penghasilan tambahan.

“Kami berharap program ini dapat bermanfaat bagi para orang tua anggota komunitas CP agar tetap semangat dalam mengasuh anak-anak yang seperti kita ketahui membutuhkan perhatian ekstra. Kami juga bekerja sama dengan dokter spesialis yang dapat mendampingi anak-anak tersebut. peserta dalam penerapan ilmu yang diperoleh dalam berwirausaha,” kata Sugen Widodo.

Ketua Komunitas CP Lampung Maya Anggraini mengucapkan terima kasih atas program TJSL yang dilaksanakan PLN bersama komunitasnya. Dukungan berupa program pelatihan dan modal usaha tentunya akan menambah semangat warga masyarakat untuk terus berkarya dan semakin mandiri.

“Atas nama masyarakat CP Lampung, saya mengucapkan terima kasih kepada PLN atas kepedulian dan perhatiannya kepada kami sebagai orang tua dari anak-anak penderita CP di Lampung. “Dukungan ini sangat penting untuk memacu semangat kita untuk mandiri mencari tambahan penghasilan dari keterampilan yang didapat dari hasil pelatihan ini,” kata Maia Anggraini.