AS peringatkan G7 jika Iran, Hizbullah bisa membalas dalam waktu dekat

Estimated read time 2 min read

Washington (ANTARA) – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan para menteri luar negeri G7 pada Minggu (4 Agustus) bahwa serangan balasan oleh Iran dan Hizbullah terhadap Israel bisa terjadi “secepatnya Senin”, menurut sebuah laporan.

Serangan yang dilakukan Iran dan Hizbullah terjadi sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr.

Selama panggilan telepon tersebut, Blinken mengatakan AS yakin Iran dan Hizbullah akan membalas, namun tidak jelas bentuk pembalasan apa yang akan dilakukan, lapor situs berita AS Axios, mengutip tiga sumber yang mengetahui tentang panggilan tersebut.

Sumber tersebut mengatakan Blinken mengatakan serangan itu bisa terjadi dalam 24 hingga 28 jam ke depan.

Sebuah sumber menggambarkan Blinken “frustrasi” ketika dia memberi pengarahan kepada rekan-rekannya mengenai pembicaraan baru-baru ini mengenai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera di Jalur Gaza.

Ketika dimintai komentar, Departemen Luar Negeri AS merujuk pada pembacaan resmi percakapan telepon Blinken dengan rekan-rekannya di G7.

Menurut pernyataan itu, Blinken menekankan “kebutuhan mendesak untuk deeskalasi di Timur Tengah” dan melanjutkan upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan.

“Mereka membahas bagaimana gencatan senjata di Gaza akan membuka kemungkinan perdamaian dan stabilitas yang lebih besar di wilayah tersebut, termasuk di sepanjang Garis Biru (antara Israel dan Lebanon),” kata pernyataan itu.

“Menteri Blinken dan para menteri luar negeri menegaskan kembali komitmen mereka terhadap keamanan Israel dan meminta semua pihak untuk menahan diri secara maksimal untuk mencegah eskalasi konflik,” lanjut pernyataan itu.

Seruan tersebut muncul ketika ketegangan meningkat di Timur Tengah setelah Iran berjanji akan menerapkan “hukuman berat” terhadap Israel atas pembunuhan Haniyeh pada Rabu lalu di kediamannya di ibu kota Iran, Teheran.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan pembunuhan Haniyeh “direncanakan dan dilakukan” oleh Israel dengan dukungan AS dengan menggunakan rudal jarak pendek. Pengawalnya juga tewas dalam serangan itu.

AS pada Jumat (2/8) mengumumkan akan menempatkan jet tempur dan kapal perang tambahan di Timur Tengah.

Hizbullah juga diperkirakan akan membalas setelah Israel membunuh Shukr dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.

Peningkatan ini terjadi di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang telah menewaskan hampir 39.600 orang sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 warga Israel.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours