Mengenal Qrupi, Aplikasi Berbasis AI untuk Cegah Siswa Bolos Sekolah

Estimated read time 3 min read

Malang – Kehadiran teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) semakin membantu masyarakat dalam menjalankan tugas sehari-hari. Termasuk tugas pengawasan di lembaga pendidikan untuk memastikan siswa tidak putus sekolah.

Fitur tersebut salah satunya dapat diakses melalui aplikasi bernama QR (Qrupi) untuk pelajar Indonesia. Aplikasi yang baru diluncurkan ini dikatakan mampu memantau pembelajaran, termasuk memprediksi siswa tidak masuk sekolah, yang akan dipantau oleh guru dan orang tua.

Ansari Qadir, CEO Jaxer Somitra Nusantara, mengatakan Krupi sengaja diluncurkan di bawah naungan Jaxer Somitra Nusantara untuk mengatasi masalah klasik ketidakdisiplinan siswa dalam proses belajar mengajar.

Selain itu, keamanannya kurang karena orang tua kesulitan mengawasi anaknya dari rumah atau bekerja, dan beban kerja guru lebih banyak, kata Ansari Qadir saat peluncuran aplikasi Krupi, Rabu (8 Juli). 2024) di gedung Malang Creative Center (MCC).

Ansari Kadir mengatakan, dunia pendidikan di Indonesia akan mendapatkan banyak manfaat dari aplikasi ini. “Orang tua akan merasa aman di rumah karena anaknya berangkat sekolah tepat waktu dan diawasi serta diawasi melalui Krupi ini,” ujarnya didampingi Pj Wali Kota Malangin saat memaparkan usulan tersebut.

Keunggulan lainnya: Grupi memudahkan guru dalam memantau kurikulum yang diikuti siswa. Setelah lulus sekolah pun, guru dan orang tua dapat menemukan ciri-ciri ideal bagi anaknya karena aplikasi ini menggunakan teknologi AI.

“Krupi saat ini menjadi satu-satunya aplikasi pendidikan di Indonesia yang menggunakan teknologi AI. Di aplikasi lain belum ada, jadi kita pionir, banyak yang serupa, tapi AI belum ada,” ujarnya.

Aplikasi ini bertujuan untuk membangun pendidikan Indonesia melalui transformasi digital. Ia juga merujuk pada pemimpin nasional saat ini yang menginginkan hadirnya generasi emas.

“Dengan adanya Krupi akan tercipta suatu sistem yang dapat membentuk karakter, membentuk kedisiplinan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan besar, sehingga dapat menjadi standar sekolah untuk pengembangan siswa dan salah satu alat untuk membantu meningkatkan kinerja guru. sistem antara guru, siswa dan orang tua. Bila ketiganya bersatu maka akan meningkatkan kualitas pendidikan kita.”

Mengenai keamanan aplikasi ini relatif baik. Dikatakan bahwa tidak ada NIK atau nomor identitas yang digunakan selama menggunakan Qrupi. Menggunakan penyimpanan database dan Amazon Web Services (AWS). Sistem keamanan berlapis yang bersertifikat ISO 2007 digunakan untuk melindungi data pelanggan dimana server berada di Indonesia.

“Data yang kami gunakan bukanlah NIK atau informasi pribadi siswa atau guru, melainkan hanya enam elemen yang diperlukan untuk menggunakan krupi yaitu nama sekolah, logo sekolah, nama dan alamat email guru, tanpa kami meminta kata sandi. Nama dan kelas siswa. “Itu hal yang berbahaya karena kita membuang hal-hal yang tidak diperlukan di kemudian hari, dan itu bisa kita lakukan tanpa menggunakan data NIK,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours