Begini kata dokter soal penyebaran virus polio yang berawal dari tinja

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis anak lulusan Universitas Indonesia (UI), Dr. Wanda Gautami, SpA mengungkapkan, infeksi virus polio bisa terjadi jika seseorang bersentuhan dengan feses yang membawa virus tersebut.

“Misalnya airnya beracun atau makanannya dimakan, itu jadi sumber penyakit. Atau jika tangan kita menyentuh benda yang pernah bersentuhan dengan kotoran orang yang terinfeksi, maka virus itu bisa masuk ke mulut kita, kata Wanda dalam diskusi online yang dilakukan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Selasa.

Sebab di kawasan pinggiran Jakarta, kata Wanda, masih banyak rumah yang tidak memiliki toilet dan masih berbau sungai. Hal ini dapat merusak lingkungan dan menyebarkan virus polio.

Wanda juga menjelaskan, penyakit polio juga bisa menular melalui mulut. Misalnya saja berbagi makanan dengan orang lain atau mengganti peralatan makan.

Selain kontak dengan penderita polio, riwayat vaksinasi yang tidak lengkap juga dapat membuat anak lebih rentan terkena polio. Pasalnya, tubuh belum memiliki vaksin untuk mencegah atau melawan polio.

Kemudian, anak-anak yang mendapat makanan buruk dan lingkungan kotor juga berisiko tinggi tertular virus polio.

Misalnya saja vaksinasi cukup, namun makanan dan kebersihan tidak dipersiapkan dengan baik sehingga dapat menimbulkan risiko tertular polio, kata Wanda.

Oleh karena itu, Wanda meminta para orang tua untuk mengajarkan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun atau memberi air dan makanan matang.

Wanda menyarankan orang tua untuk memanaskan air MPASI atau makanan bayi dengan suhu 70 derajat selama 30 detik atau 60 derajat selama 30 menit untuk memastikan kuman di dalamnya mati.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours