Investasi harus berdampak turunkan pengangguran-kemiskinan Jabar

Estimated read time 2 min read

BANDUNG (ANTARA) – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Secda) Herman Suryatman mengatakan investasi harus bersifat inklusif yang berdampak langsung kepada masyarakat, terutama mengatasi permasalahan pengangguran dan kemiskinan. Kita tahu, Jawa Barat merupakan provinsi dengan tingkat investasi tertinggi di Indonesia, mencapai Rp 210,6 triliun (realisasi investasi tahun 2023). Tentu saja, kami berharap dapat terus mendukung investasi ini, terutama yang bersifat inklusif dan bukan eksklusif.” Hal ini akan berdampak langsung pada “pengurangan pengangguran dan kemiskinan,” kata Herman, Kamis di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada rapat koordinasi penyusunan kajian investasi strategis daur ulang pada tahun 2024. Herman mengatakan, salah satu langkah strategis yang dilakukan Pemprov Jabar untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengurangi investasi yang ada di Jabar. “Strategi investasi tersebut salah satunya adalah investasi strategis di bidang hilir migas, salah satunya di sektor migas,” kata Herman. Herman juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah menerapkan strategi investasi di sektor hilir dan Pemprov Jabar pun mengikuti langkah tersebut dan berniat menjadi provinsi terdepan dalam penerapan daur ulang. “Ujungnya bagaimana masyarakat Jabar bisa sejahtera. Karena investasi sebenarnya hanya sekedar tujuan, maka tujuan utamanya adalah menjadikan negara kita kuat, menandai Jawa Barat sebagai masyarakat yang kuat, maju, maju, dan sejahtera,” ujarnya. dikatakan. Selain itu, Imam Sojodi, Pakar Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM, menjelaskan pentingnya investasi hilir untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput. “Tadi Sekda juga menekankan pentingnya daur ulang dan daur ulang. Perlu dipastikan bahwa tidak hanya investasi berkelanjutan, tapi investasi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di akar rumput,” kata Imam. Baca Juga: Pemprov Jabar Fokus Jaga Ketertiban di Kawasan Puncak Baca Juga: Pj Gubernur Enggan Terbitkan Obligasi Agar Tidak Membebani Jabar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours