Pengamat: kompetisi sepak bola usia muda perlu digalakkan lebih masif

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni mengatakan kompetisi sepak bola remaja di Tanah Air harus digalakkan lebih masif sebagai model latihan yang efektif untuk melahirkan pemain berkualitas bagi timnas Indonesia.

“Kita harus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pihak yang ingin ikut menyelenggarakan kompetisi atau turnamen remaja,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu di Jakarta.

Dikatakannya, hal tersebut terkait dengan keberhasilan tim U-19 Indonesia menjuarai Piala AFF 2024 dan bagaimana mencetak pemain-pemain muda berkualitas di masa depan untuk melanjutkan tren kemajuan timnas.

Ia mengatakan, melatih pemain timnas melalui turnamen remaja merupakan cara yang paling efektif dibandingkan dengan pemusatan latihan yang panjang

Jangka menengah dan panjang.

Pendekatan pemusatan latihan ke Eropa dan Asia Barat, kata dia, cukup berguna untuk mencapai prestasi, namun membutuhkan biaya besar dan mengorbankan banyak waktu pemain.

Oleh karena itu, lanjutnya, metode latihan yang perlu diperkuat adalah melalui turnamen remaja yang akan digelar secara besar-besaran di berbagai wilayah tanah air.

“Kompetisi remaja juga harus mempunyai konsep gotong royong atau berjuang bersama,” ujarnya.

Pengamat sepak bola yang akrab disapa Bung Kus ini mengatakan, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan tetap menyelenggarakan kompetisi bagi para anggotanya, namun harus terbuka peluang bagi semua pihak yang ingin ikut menggelar kompetisi atau turnamen usia muda

Bibit-bibit pemain muda, kata dia, tersebar di ribuan desa di berbagai pelosok tanah air, sehingga belum tentu terpantau oleh PSSI dan klub-klub.

Jadi, sekali lagi, PSSI ke depan harus lebih serius lagi menggelar kompetisi pemuda massal. Libatkan seluruh pemangku kepentingan yang peduli, jangan eksklusif atau mengurung diri, tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours